Liputan6.com, Jakarta - Penemu teknologi Nikuba, Aryanto Misel, mengaku mau menjual teknologi Nikuba ke perusahaan otomotif asing sebesar Rp 15 miliar.
Nikuba sendiri merupakan teknologi yang diklaim mampu mengubah air menjadi bahan bakar untuk kendaraan bermotor. Dengan begitu, kendaraan bermotor tidak lagi butuh bahan bakar fosil seperti bensin untuk bisa berjalan.
Baca Juga
Dalam wawancara dengan sebuah televisi yang kemudian viral di internet, Aryanto mengatakan, pada 15 Juni lalu, dirinya bertandang ke Milan, Italia, untuk mempresentasikan teknologi Nikuba ke perusahaan otomotif asing.
Advertisement
"Saya diajak ke lab, mereka sedang mengembangkan Nikuba juga, alatnya dibeli dari Romania, tapi alat mereka tidak bisa untuk menghidupkan atau menjalankan motor," kata Aryanto bercerita.
Momen Aryanto Misel ditanya apakah tidak sayang ketika teknologi ini dikasih untuk luar negeri, jawaban dari Aryanto Misel langsung tegas bilang "saya ngga sayang".[📸 Metro TV] pic.twitter.com/xep4SBRnYP
— Kegoblogan.Unfaedah (@kegblgnunfaedh) July 9, 2023
Selanjutnya, Aryanto diajak ke laboratorium untuk membantu agar motor yang ditenagai mesin Nikuba itu bisa menyala dan berjalan.
"Otomatis (untuk bisa menghidupkan motor dengan Nikuba) saya harus buka formula, akhirnya saya berikan hal resep-resep yang saya miliki, hanya 50 persen. Ternyata motor itu bisa hidup, tetapi belum bisa berjalan," kata Aryanto.
Lebih lanjut dia berkata, dirinya belum bisa memberikan 100 persen formula terkait teknologi Nikuba-nya yang bisa dipakai untuk menjalankan motor tanpa bensin. Hal ini karena belum ada pembahasan tentang kompensasi atas hal ini.
Tahan Beri Formula Rahasia Nikuba Hanya 50 Persen
"Kalau saya bantu semua, saya harus buka semua formula, sedangkan kompensasi untuk saya untuk masalah formula belum ada sama sekali, jadi saya tahan (buka rahasia) 50 persen," tutur Aryanto saat diwawancarai Metro TV.
Ia pun mempersilakan para produsen otomotif asing tersebut untuk datang ke kediamannya jika ingin mendapatkan seluruh rahasia dari teknologi Nikuba miliknya.
"Nanti silakan di Indonesia saja, rencananya Agustus, datang ke rumah saya, saya ajari di sini. Karena saya keberatan, kalau saya buka resep, bagaimana kompensasinya?" katanya.
Aryanto pun bercerita, perusahaan otomotif asing tersebut tertarik dengan teknologi Nikuba bikinannya karena mereka telah sekian bulan mengembangkan, namun belum bisa menghidupkan dan menjalankan motor.
Â
Advertisement
Tak Sayang Jual Nikuba Rp 15 Miliar
Sementara, teknologi Nikuba milik Aryanto diklaim mampu menjalankan motor dengan hanya satu liter air untuk perjalanan pergi pulang Semarang-Cirebon.
Aryanto menyebut, pihak otomotif yang ditemuinya di Milan begitu antusias dengan Nikuba. Ia pun juga tidak sayang jika nanti pihak otomotif membeli teknologi ciptaannya itu.
"Saya nggak sayang, yang penting saya ini kalau dapat duit dari sana, bisa melanjutkan riset kembali. Saya butuh dana juga, memang saya nggak mau didanai pihak mana pun," kata Aryanto Misel.
Lebih lanjut, Aryanto Misel mengatakan, selama kunjungannya ke Milan, ia juga sempat menelan kecewa.
Â
Telan Kecewa
Pasalnya, ia mengaku sudah menandatangani kesepakatan dengan pihak otomotif asing, tetapi belum ada pembicaraan tentang kompensasi yang didapatkannya.
"Saya banyak kecewa, saya sudah menandatangani banyak kesepakatan, saya pikir saya bisa dapat, umpamanya sudah buka semua tentang Nikuba, tetapi nggak ada pembicaraan tentang itu. Jadi, kalau dia nanti datang ke Indonesia, mau saya jual saja," katanya.
Terlebih, inovasi ciptaan lainnya sudah menembus pasar Hong Kong dan Jepang. Sebut saja antirambat api dan rompi anti peluru.
Advertisement