Batasi Penggunaan Smartphone, China Ingin Anak-Anak Pakai Ponsel 40 Menit Sehari

China mengusulkan langkah-langkah baru untuk membatasi waktu yang dihabiskan oleh anak-anak mereka bermain smartphone atau ponsel.

oleh Mustika Rani Hendriyanti diperbarui 02 Sep 2023, 08:00 WIB
Diterbitkan 02 Sep 2023, 08:00 WIB
China Mengusulkan Pembatasan Penggunaan Smartphone pada Anak di Bawah Umur
China Mengusulkan Pembatasan Penggunaan Smartphone pada Anak di Bawah Umur (Unsplash/Christian Lue)

Liputan6.com, Jakarta - China mengusulkan langkah-langkah baru untuk membatasi waktu yang dihabiskan oleh anak-anak bermain ponsel. Hal ini untuk mencegah kecanduan terhadap internet, serta menumbuhkan moralitas yang baik dan nilai-nilai sosialis pada anak-anak.

Usulan ini diajukan oleh Cyberspace Administration of China. Yang mana masyarakat diwajibkan untuk memiliki "mode minor" pada semua ponsel, aplikasi, dan app store mereka.

Mode minor ini akan membatasi waktu layar harian sampai maksimal dua jam per hari, berdasarkan pada kelompok usia pengguna perangkat.

Jika usulan ini disetujui, akan menjadi perluasan langkah-langkah yang diluncurkan dalam beberapa tahun terakhir. Beijing memang telah merencanakan untuk membatasi waktu penggunaan smartphone pada anak-anak dan mengurangi paparan terhadap informasi yang tidak diinginkan.

Dalam draf aturan yang masih terbuka untuk diskusi publik sampai 2 September 2023, anak-anak dan remaja yang menggunakan perangkat dalam mode minor akan secara otomatis melihat aplikasi online ditutup saat batas waktu penggunaan telah habis.

Tidak hanya itu, mereka juga akan ditawati konten berbasis usia. Untuk anak di bawah 18 tahun tidak dapat mengakses smartphone mereka pada pukul 10 malam dan pada pukul 6 pagi saat menggunakan mode minor.

Mereka hanya dapat menggunakan ponsel mereka selama 40 menit sehari. Sedangkan anak-anak usia rentang 16 sampai 18 tahun diperkenankan menggunakan ponsel selama dua jam per hari.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Dukungan Positif pada Usulan Pembatasan Penggunaan Smartphone pada Anak

Dukungan Positif pada Usulan Pembatasan Penggunaan Smartphone pada Anak
Para orang tua mendukung usulan pembatasan penggunaan smartphone (Unsplash/The Average Tech Guy)

Menanggapi adanya usulan pembatasan waktu penggunaan ponsel pada anak-anak, para orangtua sangat mendukung. Mengingat kecanduan internet yang menjadi dampak dari penggunaan smartphone yang berlebih telah menjadi perhatian sosial utama dalam beberapa tahun terakhir.

Bahkan, dalam rancangan ini, para penyedia layanan internet seluler juga diharuskan untuk aktif membuat konten yang menyebarkan nilai-nilai inti sosialis dan menumbuhkan rasa kebersamaan bangsa Tiongkok.

Tidak hanya untuk kebutuhan moral, upaya ini juga menjadi upaya perlindungan kesehatan bagi anak-anak, terutama kesehatan mata.

Miopia telah menjadi masalah kesehatan nasional di China. Para ahli mengaitkan prevalensi rabun jauh yang banyak dialami oleh anak muda dengan kurangnya paparan sinar matahari dan waktu penggunaan ponsel yang berlebihan.

China sebagai salah satu pengguna internet terbesar di dunia, dengan 1,4 miliar penduduk, sebanyak 1,07 miliar memiliki akses ke web. Dan terhitung sekitar satu dari lima pengguna internet adalah anak-anak berusia di bawah 19 tahun.


Tantangan Perusahaan Teknologi Apabila Usulan Ini Disetujui

Tantangan Perusahaan Teknologi
Saham di perusahaan top Hong Kong merosot. (Pexels.com/Aphatradezone)

Usulan baru ini muncul saat tindakan keras peraturan selama bertahun-tahun terhadap raksasa teknologi China akan segera berakhir. Saham yang terdaftar di beberapa perusahaan top Hong Kong menurun tajam setelah aturan baru ini dipublikasi.

Tencest (TCEHY), pengoperasi platform WeChat berakhir sekitar 3% lebih rendah. Aplikasi streaming video Bilibili (BILI) kehilangan sampai 7%, Kuaishou turun hingga 3,5%, dan Weibo berakhir 4,8% lebih rendah.

Sebelumnya, dua tahun lalu regulator Tiongkok telah melarang pemain online yang masih berusia di bawah 18 tahun bermain pada hari kerja dan membatasi permainan mereka tiga jam pada akhir pekan.

Dengan adanya pembatasan tersebut, beberapa perusahaan teknologi memperkenalkan berbagai langkah bagi para orangtua untuk dapat mengawasi anak-anak mereka.

Pada aplikasi Douyin, disediakan mode remaja sejak tahun 2021. Mode remaja membatasi waktu yang dihabiskan anak-anak di bawah usia 14 dalam menggunakan aplikasi ini hanya selama 40 menit per hari.

Sejak tahun lalu, regulator Tiongkok juga telah menghimbau semua situs online melakukan verifikasi identitas asli pengguna sebelum mengizinkan mereka mengirimkan komentar atau menyukai postingan.


Pembatasan Bermain Game Online Juga Telah Dilakukan Tiongkok

Ilustrasi gamer  (sumber: Unsplash)
Pembatasan bermain game online dilakukan oleh Tiongkok untuk mencegah kecanduan game online pada anak-anak. (Unsplash)

China juga telah membatasi anak-anak muda untuk bermain game online selama tiga jam dalam sepekan, dan hanya pada akhir pekan serta hari libur nasional.

National Press and Publication Administration Tiongkok sebelumnya melakukan upaya untuk mencegah kecanduan game online di kalangan anak di bawah umur.

National Press and Publication Administration Tiongkok sendiri merupakan lembaga yang bertanggung jawab atas lisensi video game di Tiongkok.

Pada 2021, mereka mewajibkan penyedia game online untuk menggelar layanan satu jam saja untuk anak di bawah umur dari jam 8 sampai 9 malam pada Jumat, Sabtu dan Minggu, dan hari libur resmi.

Cyberspace Administration of China juga merilis draf pada Maret, yang meminta perusahaan game online di Tiongkok untuk menetapkan dan meningkatkan aturan game.

Hal ini demi mencegah anak di bawah umur kecanduan, serta memastikan mereka tidak terpapar konten atau fungsi game yang akan mempengaruhi kesehatan fisik dan mentalnya. Selain itu, aturan baru juga membuat game untuk anak di bawah umur berkurang.

 

Infografis Tiongkok Blokir Aplikasi Populer
Tiongkok Blokir Aplikasi Populer. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya