Indonesia Darurat Konten Bajakan, AVISI: Cuma 30% Penonton yang Mau Nikmati Tayangan Legal

AVISI menilai bahwa masyarakat Indonesia berada dalam kondisi darurat terhadap akses ke konten bajakan.

oleh Iskandar diperbarui 18 Okt 2023, 19:59 WIB
Diterbitkan 18 Okt 2023, 19:18 WIB
Dok: AVISI
Foto: AVISI

Liputan6.com, Jakarta - Dalam survei bertajuk 'Persepsi Masyarakat Terhadap Pembajakan di Indonesia' yang dilakukan Asosiasi Video Streaming Indonesia (AVISI) bersama TSurvey by Telkomsel, ditemukan 81% dari responden menyadari dampak negatif dari penggunaan konten ilegal (bajakan), termasuk risiko malware, virus, dan kebocoran data.

Sementara itu, 81% dari responden juga menyadari penyebaran konten ilegal berdampak buruk pada industri kreatif di Indonesia, mencakup artis, produser, kru, dan pendukung film.

Survei ini juga menunjukkan 78,9% responden mengerti bahwa menonton konten ilegal berarti mendukung pelanggaran hukum. Namun, hanya 30% dari responden yang menunjukkan minat untuk beralih ke menonton konten yang legal.

Survei ini melibatkan 1.000 responden dengan kriteria tertentu, yaitu penikmat mobile streaming video, pengguna smartphone, tinggal di kota besar nasional, dan berusia 20-60 tahun selama September 2023.

Dengan temuan ini, AVISI menilai bahwa masyarakat Indonesia berada dalam kondisi darurat terhadap akses ke konten bajakan.

Melawan Konten Ilegal

Menyikapi riset tersebut, Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informasi Indonesia, Semuel Abrijani Pangerapan, menyatakan pemerintah mendukung AVISI, industri streaming, dan industri perfilman untuk terus membantu membatasi akses ke konten ilegal.

"Upaya ini sangat penting dalam mendukung pertumbuhan industri kreatif dan ekonomi digital Indonesia,” ujar Semuel, dikutip Rabu (18/10/2023).

Sementara, Ketua Dewan Pengawas AVISI dan VP Digital Lifestyle, Telkomsel Nirwan Lesmana, menegaskan pertumbuhan sektor digital di Indonesia harus disertai dengan peningkatan kesadaran masyarakat dalam mengakses konten legal.

"Survei ini dilakukan untuk mengetahui persepsi masyarakat Indonesia terhadap pembajakan konten. Hasil riset menunjukkan bahwa edukasi mengenai risiko pembajakan sudah mulai ada, namun perubahan perilaku masyarakat masih perlu terjadi," ucapnya.

Nirwan menyebut tSurvey akan terus mendukung AVISI melakukan penalaan online yang cepat dan berkelanjutan agar pembajakan ini terus dapat dimonitor secara berkala.

 

Dampak Terhadap Industri Kreatif dan Hiburan Indonesia

Ilustrasi film bajakan.
Ilustrasi film bajakan.

Ancaman konten pembajakan berdampak signifikan pada ekonomi. Industri kreatif dan hiburan Indonesia, yang seharusnya menjadi pilar ekonomi kuat, terus mengalami penurunan pendapatan signifikan akibat pembajakan konten.

Kondisi ini juga dinilai merugikan pertumbuhan ekonomi dan menciptakan dampak negatif pada lapangan pekerjaan.

Kerja sama antara pemerintah, AVISI, dan pemangku kepentingan lainnya menjadi sangat penting dalam mengatasi kondisi darurat ini.

Diperlukan langkah-langkah konkret untuk mengidentifikasi, menghapus, dan mencegah konten ilegal di platform online serta untuk mengajak masyarakat untuk menonton hanya konten yang legal.

Ancaman konten pembajakan adalah masalah serius yang mempengaruhi ekonomi, keamanan, dan kreativitas Indonesia.

Solusi holistik yang melibatkan semua pemangku kepentingan adalah satu-satunya cara untuk melindungi integritas digital di Indonesia dan memastikan masa depan berkelanjutan di era digital yang terus berkembang.

 

Ancaman Malware di Konten Bajakan

Aplikasi terserang malware
Ilustrasi: Aplikasi terserang malware (Sumber: Daily Dot)

General Manager Asia Video Industry Association (AVIA), Matthew Cheetam, menuturkan mengakses konten bajakan membawa risiko besar terhadap keamanan konsumen dari virus dan malware yang tertanam dalam layanan bajakan, serta berdampak pada kerugian ekonomi.

"AVIA berkomitmen untuk terus mendukung upaya AVISI dalam memberikan edukasi kepada masyarakat Indonesia tentang pentingnya mengonsumsi konten legal," kata Matthew.

Ia menambahkan, langkah ini bertujuan untuk melindungi keamanan data konsumen, mendukung pertumbuhan industri kreatif, serta membantu menurunkan tingkat insiden pembajakan di Indonesia, yang saat ini berada pada peringkat keempat berdasarkan survei konsumen AVIA.

"Kami yakin upaya ini juga akan memberikan dampak positif dalam menurunkan lalu lintas pembajakan streaming yang saat ini berada pada posisi tertinggi, sesuai dengan pemantauan AVIA," Matthew memungkaskan.

Infografis Journal: 10 Film Indonesia dengan Penonton Terbanyak di Tahun 2022. (Liputan6.com/Trie Yasni)

infografis journal
infografis journal 10 Film Indonesia dengan Penonton Terbanyak di Tahun 2022. (Liputan6.com/Trie Yasni)  
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya