Langkah BRI Lakukan Transformasi Digital untuk Wujudkan Visi Inklusi Finansial Terdepan

Transformasi digital dilakukan BRI, baik di internal maupun eksternal perusahaan, sekaligus mendukung visi BRI menjadi The Most Valuable Banking Group in Southeast Asia & Champion of Financial Inclusion pada 2025.

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 08 Des 2023, 11:00 WIB
Diterbitkan 08 Des 2023, 11:00 WIB
Ajutorius Pinem, Vice President Application Operations Services Development, Application Management & Operation Division BRI. Liputan6.com/Agustinus Mario Damar
Ajutorius Pinem, Vice President Application Operations Services Development, Application Management & Operation Division BRI. Liputan6.com/Agustinus Mario Damar

Liputan6.com, Jakarta - Bank Rakyat Indonesia (BRI) dalam beberapa tahun terakhir telah mendorong upaya transformasi digital. Langkah ini diambil untuk mendukung perilaku nasabah yang semakin mengandalkan layanan digital dalam beberapa tahun terakhir.

Menurut Ajutorius Pinem, Vice President Application Operations Services Development, Application Management & Operation Division BRI, BRI memiliki cita-cita melakukan transformasi sejak 2017. Transformasi ini dilakukan pada dua aspek perusahaan yakni dari sisi budaya dan digital.

Sejalan dengan tujuan tersebut, BRI pun melakukan sejumlah hal untuk bisa mendukung transformasi digital perusahaan. Transformasi ini dilakukan baik di internal maupun eksternal perusahaan, sekaligus mendukung visi BRI menjadi The Most Valuable Banking Group in Southeast Asia & Champion of Financial Inclusion pada 2025.

"Transformasi digital ini juga dilakukan untuk mendukung perubahan perilaku nasabah. Sebab, di era serba digital saat ini, nasabah kini sudah semakin sadar digital, sehingga BRI juga harus mengikuti perkembangan nasabah," tutur Aju kepada Tekno Liputan6.com.

Salah satu langkah transformasi digital yang dilakukan BRI untuk para nasabah adalah meluncurkan aplikasi BRImo pada 2019 sebagai salah satu SuperApps BRI. Kehadiran aplikasi ini juga tidak lepas dari kebiasaan masyarakat yang semakin lekat dengan penggunaan smartphone.

Perubahan perilaku masyarakat ini pun yang secara tidak langsung ikut meningkatkan adopsi BRImo. Karenanya, dalam melakukan transformasi ini, BRI memiliki tantangan untuk bisa memberikan layanan yang reliable bagi nasabah.

"Jadi, sejak awal kami berusaha untuk menghadirkan layanan sekelas yang kami berikan di cabang. Orang akan lebih mudah mengadopsi. Kenapa? Karena mereka enggak butuh antre lagi kan (di cabang)," tuturnya.

Dengan cara ini, nasabah yang sudah merasakan langsung pengalaman menggunakan mobile banking dan nyaman dalam menggunakannya, maka akan langsung beralih ke digital. Untuk itu, BRI selalu memastikan agar layanan yang diberikan mampu memenuhi kebutuhan nasabah. 

Memenuhi Transaksi Tinggi

Ajutorius Pinem, Vice President Application Operations Services Development, Application Management & Operation Division BRI. Liputan6.com/Agustinus Mario Damar
Ajutorius Pinem, Vice President Application Operations Services Development, Application Management & Operation Division BRI. Liputan6.com/Agustinus Mario Damar

Oleh sebab itu, sejak pertama kali mengembangkan BRImo, BRI berupaya agar aplikasi ini dapat mendukung pertumbuhan transaksi yang tinggi. Dan hasilnya terbukti, saat ini layanan BRImo teruji untuk memenuhi kebutuhan nasabah, termasuk ketika aktivitas nasabah cukup tinggi.

Sebagai gambaran, melihat data perbankan di November 2023, BRImo disebut memiliki pertumbuhan jumlah pengguna tertinggi mencapai 70 persen dibandingkan bank lain.

Sampai dengan awal Desember 2023, aplikasi BRImo mencatatkan sales volume transaksi sekitar Rp 3.700 triliun dengan jumlah pengguna aktif saat ini mencapai hampir 30 juta akun.

"Itulah yang menjadi challenge buat kami, bagaimana melayani nasabah sebanyak itu dengan layanan yang reliable. Karena kalau dilihat benchmark di luar juga, sebenarnya hampir tidak banyak perusahaan yang bisa melayani sebanyak kami," ujar pria lulusan UGM ini.

Kepuasan nasabah terhadap aplikasi ini juga ditunjukkan dengan rating yang diterima BRImo. Menurut Aju, rating yang diberikan pengguna BRImo lewat toko aplikasi masing-masing sistem operasi smartphone termasuk yang paling tinggi, rating BRImo di Apple Store sekitar 4,7 dan Play Store sekitar 4,5.

Tidak hanya itu, kehadiran BRImo juga mendorong kesetiaan nasabah. "Jadi, sebenarnya semakin kami bisa deliver produk yang memudahkan untuk bertransaksi, nasabah akan semakin loyal terhadap kami," ujarnya.

Di sisi lain, tingginya transaksi di aplikasi BRImo juga bisa menjadi new income bagi BRI, yang sebelumnya banyak didukung oleh layanan kredit dan perbankan lainnya. Sebab, dengan volume transaksi yang tinggi ikut mendorong pertumbuhan pendapatan perusahaan.

BRI Manfaatkan Solusi Open Source dari Red Hat

Country Manager Red Hat Indonesia, Vony Tjiu bersama Vice President Application Operation Services Development, Application Management & Operation Division BRI, Ajutorius Pinem. Liputan6.com/Agustinus Mario Damar
Country Manager Red Hat Indonesia, Vony Tjiu bersama Vice President Application Operation Services Development, Application Management & Operation Division BRI, Ajutorius Pinem. Liputan6.com/Agustinus Mario Damar

Dalam mengembangkan layanan BRImo ini, Aju menuturkan, BRI memanfaatkan solusi open source dari Red Hat. Open source dipilih karena komunitasnya yang sudah banyak, sehingga perusahaan bisa mendapatkan lebih banyak pengalaman dari komunitas tersebut.

Adapun solusi yang digunakan BRI adalah Red Hat OpenShift Platform.

"Platform ini dipilih karena sejalan dengan tujuan perusahaan yakni melakukan transformasi yang tradisional ke digital," tuturnya.

Menurut BRI, layanan digital akan semakin memudahkan layanan nasabah. Hal ini tentu akan berdampak pada pertumbuhan nasabah yang semakin tinggi, sehingga BRI membutuhkan teknologi yang mendukung hal tersebut.

Dalam hal ini, RedHat disebut mampu memenuhi kebutuhan itu. Aju menuturkan, solusi Red Hat memiliki fitur yang memungkin delivery time produk yang lebih cepat, fleksibel, hingga keamanan yang andal.

"Platform Red Hat juga menawarkan fitur-fitur yang memudahkan kami, termasuk dalam hal keamanan. Jadi, dalam proses pengembangannya tidak mudah di-intercept, serta gampang untuk diubah," ujar Aju menjelaskan.

Keamanan yang Kuat di Platform Open Source

Dalam kesempatan yang sama, Country Manager Red Hat Indonesia, Vony Tjiu menuturkan, salah satu keuntungan open source juga kemudahan talentanya. Sebab, open source platform memiliki kemampuan dan kekuatan dari sharing yang dilakukan komunitas.

Lebih lanjut, ia menuturkan, kemudahan dalam mendapatkan talenta itu juga mendorong percepatan inovasi perusahaan. Sementara dari sisi keamanan, open source platform juga menjadi keamanan sebagai pondasi.

BRI sendiri baru saja meraih penghargaan Red Hat APAC Innovation Awards 2023. Perusahaan ini mendapatkan penghargaan dalam kategori Digital Transformation and Cloud-Native Development.

Keberhasilan BRI mendapatkan penghargaan tersebut karena dampak yang mereka lakukan usai melakukan transformasi digital. Mengingat, BRI dengan volume transaksi yang besar, secara tidak langsung ikut mendukung akselerasi ekonomi digital Indonesia.

"Kami melihat dampak yang sudah diberikan BRI lewat BRImo-nya dengan memanfaatkan teknologi ini ikut enabling the business," tutur Vony.

Apalagi dengan jumlah pengguna yang besar, perubahan yang dilakukan BRI ini memiliki dampak yang besar pula.

Infografis Poin-Poin Penting Nota Keuangan dan RAPBN 2024. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)

Infografis Poin-Poin Penting Nota Keuangan dan RAPBN 2024. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Infografis Poin-Poin Penting Nota Keuangan dan RAPBN 2024. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya