Cisco Rampungkan Akuisisi Splunk Rp 440 Triliun, Siap Merevolusi AI dan Keamanan Siber

Cisco baru saja merampungkan proses akuisisi terhadap Splunk senilai USD 28 miliar atau sekitar Rp 440 triliun.

oleh Iskandar diperbarui 20 Mar 2024, 12:00 WIB
Diterbitkan 20 Mar 2024, 12:00 WIB
Dok: Cisco
Dok: Cisco

Liputan6.com, Jakarta - Cisco baru saja merampungkan proses akuisisi terhadap Splunk senilai USD 28 miliar atau sekitar Rp 440 triliun.

Raksasa penyedia networks ini membayar USD 157 (sekitar Rp 2,4 juta) per saham secara tunai kepada Splunk dalam kesepakatan yang pertama kali diumumkan pada September 2023.

Cisco berencana memanfaatkan kemampuan AI, keamanan, dan observabilitas yang dimiliki Splunk untuk melengkapi portofolio solusi Cisco.

Perusahaan mengatakan transaksi tersebut diharapkan menghasilkan arus kas positif dan peningkatan margin kotor non-GAAP pada tahun fiskal Cisco 2025, dan peningkatan EPS non-GAAP pada tahun fiskal 2026.

“Kami akan merevolusi cara pelanggan memanfaatkan data untuk menghubungkan dan melindungi setiap aspek organisasi mereka seiring kami membantu menggerakkan dan melindungi revolusi AI,” kata CEO Cisco Chuck Robbins, dikutip dari USA Today, Rabu (20/3/2024).

Presiden dan CEO Splunk, Gary Steele, kini bergabung dengan tim eksekutif Cisco sebagai Wakil Presiden Eksekutif dan Manajer Umum Splunk. Ia akan melapor semua tugasnya kepada Robbins.

“Penggabungan Cisco dan Splunk akan memberikan visibilitas dan insights yang komprehensif di seluruh jejak digital perusahaan, menghadirkan ketangguhan yang luar biasa melalui portofolio produk keamanan siber dan observability yang paling ekstensif dan kuat di pasar,” klaim Gary.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Merevolusi AI

AI
Ilustrasi AI. (Foto: Unsplash/Mohamed Nohassi)

Penggunaan data yang tepat dan masif secara efektif sangat penting untuk mendapatkan manfaat yang berarti dari AI dan membantu perusahaan mendapatkan outcomes yang belum pernah dicapai sebelumnya.

Untuk benar-benar mendapatkan manfaat dari AI, perusahaan membutuhkan infrastruktur untuk menggerakkannya, data untuk mengembangkannya, platform keamanan untuk melindunginya, serta observability platform untuk memantau dan mengelolanya secara real time.

Robbins mengatakan merger ini akan membantu mencegah ancaman keamanan siber dan membatasi downtime bagi pelanggannya, dengan memberikan pengalaman pelanggan dan karyawan yang aman di dunia fisik, digital, dan bertenaga AI.

"Jika digabungkan, kami dapat merevolusi penawaran AI dan keamanan siber bagi pelanggan," klaim Robbins.

 


Kombinasi Transformatif

Ilustrasi Artificial Intelligence (AI), Machine Learning (ML)
Ilustrasi Artificial Intelligence (AI), Machine Learning (ML). Kredit: Gerd Altmann from Pixabay

Stephen Elliot selaku Group Vice President, I&O, Cloud Operations, dan DevOps, IDC menilai Cisco dan Splunk adalah kombinasi transformatif yang membuat pelanggan dapat melakukan hal-hal yang tidak bisa dilakukan sebelumnya.

Dengan akuisisi tersebut, Elliot menambahkan, Cisco telah menciptakan serangkaian solusi yang unik untuk para eksekutif jaringan, keamanan dan operasional di pasar.

"Saat menambahkannya ke dalam channel dan investasi AI, pelanggan harus bersiap untuk mendapatkan nilai bisnis yang lebih besar yang kini bisa mereka peroleh,” ia memungkaskan.


Infografis Kejahatan Siber (Liputan6.com/Abdillah)

Beragam Model Kejahatan Siber
Infografis Kejahatan Siber (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya