Liputan6.com, Jakarta - Apple diketahui masih mencari cara untuk membuat produk revolusioner untuk tetap menguasai pasar teknologi. Setelah gagal mengembangkan kendaraan listriknya sendiri, kini Apple tengah mengembangkan robot pintar.
Dalam laporan Bloomberg, sebagaimana dikutip dari Engadget, Jumat (5/4/2024), Apple mulai mengembangkan robot dan kendaraan listrik pada saat yang bersamaan, sehingga bisa mengembangkan mesin yang tidak memerlukan campur tangan manusia.
Baca Juga
Meski proyek robot ini masih dalam pengembangan awal, Bloomberg mengatakan Apple telah mengerjakan robot mobile yang dapat mengikuti pengguna di sekitar rumah.
Advertisement
Mereka juga mengembangkan perangkat yang menggunakan robot untuk menavigasikan layar.
Konsep produk ini adalah memiliki alat yang dapat meniru gerakan kepala pengguna, dan dapat mengunci satu orang dalam satu grup. Jadi, perangkat ini bisa memberikan pengalaman panggilan video yang lebih baik.
Berdasarkan laporan tersebut, kelompok developer perangkat Home Apple bertanggung jawab atas pengembangannya.
Disebutkan pula, setidaknya satu insinyur dari pengembangan EV yang dihentikan telah bergabung dengan tim tersebut.
Kendati demikian, penggunaan robot berbeda jelas jauh berbeda dari smartphone. Untuk itu, perusahaan dikabarkan masih khawatir apakah calon pengguna akan membayar mahal untuk robot Apple yang ada dalam rencana mereka.
Selain itu, para eksekutif juga masih belum mencapai kesepakatan mengenai apakah perusahaan harus terus mengerjakan proyek-proyek ini.
Kendati demikian, mengingat Apple Car kini hanyalah angan-angan, perusahaan memilih untuk berfokus pada Apple Vision Pro dan produk smart home.
Apple Vision Pro Akan Dijual di Berbagai Negara
Setelah meluncurkan Apple Vision Pro di AS, kini perusahaan siap memasarkan headset VR tersebut ke berbagai negara lain.
Beberapa laporan telah menemukan bocoran tentang negara mana yang akan menjadi tujuan Apple untuk menjual Vision Pro mereka.
Petunjuk tentang negara yang akan tujuan perilisan Apple Vision Pro pertama kali ditemukan oleh MacRumors, sebagaimana dikutip dari Gadgets360.
Hingga saat ini, keyboard virtual untuk perangkat VR Apple tersebut hanya mendukung bahasa Inggris (AS). Namun, laporan itu menunjukkan bahwa Apple Vision Pro kini mendukung 12 bahasa baru.
12 bahasa itu termasuk Kanton - Tradisional, Cina - Sederhana, Inggris (Australia), Inggris (Kanada), Inggris (Jepang), Inggris (Singapura), Inggris (UK), Bahasa Perancis (Kanada), Bahasa Perancis (Prancis), Bahasa Jerman (Jerman), Jepang, dan Korea.
Advertisement
Apple Vision Pro masih Belum Dijual Resmi di Indonesia
Penambahan 12 bahasa baru ke Apple Vision Pro menunjukkan negara mana yang akan menjajal teknologi mutakhir dari Apple itu. Sayang, Indonesia belum masuk.
Di bulan lalu, keterangan rahasia dari analis Ming-Chi Kuo juga mengklaim bahwa Apple Vision Pro dapat diperkenalkan ke negara lain lebih cepat dari perkiraan.
Alasan utama di balik hal ini adalah penurunan permintaan terhadap Apple Vision Pro.
“Karena pertumbuhan permintaan yang terbatas di pasar AS, memajukan jadwal rilis secara global adalah hal yang menguntungkan saat stok Vision Pro meningkat,” ujar Ming-Chi Kuo.
Ia juga menambahkan bahwa headset tersebut kemungkinan akan diperkenalkan di negara lain sebelum WWDC 2024, yang kemungkinan akan diadakan pada Juni 2024.
Penjualan Vision Pro Diprediksi Bakal Kerek Harga Saham Apple
Sementara itu, harga saham Apple turun sekitar 5% sepanjang tahun ini, banyak analis melihat penurunan tersebut sebagai peluang pembelian.
Dilansir dari Yahoo Finance, analis di Wedbush, Dan Ives baru-baru ini mempertahankan peringkat belinya pada saham tersebut dan menegaskan kembali target harga jangka pendek sebesar USD 250 atau setara Rp 3,9 juta (asumsi kurs Rp 15.655 per dolar AS).
Target tersebut mewakili kenaikan 35% dari harga saham saat ini sebesar USD 183 atau setara Rp 2,8 juta.
Optimismenya mencerminkan ekspektasi penjualan untuk produk Apple terbaru yaitu headset Vision Pro, yang digambarkan perusahaan dalam siaran persnya sebagai komputer spasial revolusioner yang memadukan konten digital dengan dunia fisik secara mulus.
Advertisement