Karyawan Perusahaan Implan Otak Neuralink Milik Elon Musk Ramai-Ramai Ingin Jual Saham, Ada Apa?

Perusahaan implan otak milik Elon Musk, Neuralink, kembali membuat heboh, lantaran banyak karyawannya ingin menjual saham. Ada apa ya kira-kira?

oleh Iskandar diperbarui 24 Jul 2024, 12:00 WIB
Diterbitkan 24 Jul 2024, 12:00 WIB
Perusahaan Implan Otak Neuralink
Perusahaan implan otak Neuralink. Credit: Neuralink

Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan implan otak milik Elon Musk, Neuralink, kembali membuat heboh, lantaran banyak karyawannya disebut-sebut ingin menjual saham perusahaan.

Menurut laporan Reuters, Rabu (24/7/2024), pemicunya adalah valuasi Neuralink yang meroket usai perusahaan berhasil melakukan implan otak pertama pada manusia.

Kompensasi saham merupakan insentif besar bagi karyawan di startup seperti Neuralink. Saham yang mereka terima tidak diperdagangkan secara publik, dan karyawan yang ingin menjualnya tanpa izin perusahaan harus melalui proses yang rumit di bursa pasar swasta khusus.

Menurut dua orang sumber yang tak disebutkan identitasnya, saat ini beberapa investor dan karyawan Neuralink sedang mempersiapkan peluncuran penawaran tender pada awal Agustus 2024 untuk membeli kembali saham dari staf yang ingin menjual.

Terkait hal tersebut, baik Neuralink maupun Elon Musk belum memberikan keterangan resmi.

Lonjakan valuasi Neuralink terjadi setelah perusahaan melakukan uji coba implan otak pertama pada manusia di Januari 2024, sehingga menggebrak perdagangan pasar sekunder.

Meskipun volume perdagangan itu kecil dan tidak memberikan angka yang dapat diandalkan untuk valuasi Neuralink saat ini, namun semuanya menunjukkan peningkatan nilai.

Beberapa di antaranya mencapai USD 8 miliar (sekitar Rp 130 triliun), naik lebih dari dua kali lipat sejak tahun lalu.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Rencana Uji Coba Implan Otak Kedua

Ilustrasi otak manusia, mengidap empty sella syndrome
Ilustrasi otak manusia, mengidap empty sella syndrome. (Image by kjpargeter on Freepik)

Neuralink mengklaim uji coba pertamanya pada manusia berhasil dilakukan, yang mana telah mengatasi masalah awal berupa penarikan benang implan dari otak pasien pertama.

Perusahaan kini sedang mempersiapkan uji coba lebih lanjut di Inggris dan Kanada. Elon Musk baru-baru ini mengatakan Neuralink berencana untuk segera melakukan implan pasien kedua.

Bicara soal saham Neuralink, belum diketahui apakah perusahaan telah secara resmi menjadwalkan penawaran tender atau belum.

Beberapa waktu lalu, Neuralink meluncurkan penawaran tender untuk karyawan dengan harga sekitar USD 19 per saham, ketika beberapa saham diperdagangkan di pasar sekunder mendekati USD 35.

Menurut tinjauan perdagangan dari sumber yang mengetahui masalah ini, merupakan hal yang umum bagi startup untuk meluncurkan penawaran tender dengan harga diskon terhadap nilai pasar sekunder.

 

 


Jadi Perusahaan Eksklusif

Elon Musk.  (AP Photo/Susan Walsh, File)
Elon Musk. (AP Photo/Susan Walsh, File)

Elon Musk selama bertahun-tahun telah menciptakan 'kelangkaan saham' di beberapa startup-nya, mencakup perusahaan roket SpaceX dan pengembang kecerdasan buatan xAI.

Strategi ini mengubah perusahaan Elon Musk menjadi sangat eksklusif--hanya menerima sedikit investor, seperti Founders Fund milik Peter Thiel.

Kelangkaan ini membuat saham-saham tersebut dicari dan para investor merasa puas dengan hanya menerima sedikit informasi tentang bagaimana nasib startup setelah mereka berinvestasi.

Dampak dari kelangkaan ini tercermin dalam perdagangan terkini. Pembeli di bursa swasta membayar premi antara 84% dan 137% dalam beberapa minggu terakhir terhadap valuasi USD 3,5 miliar yang dicapai Neuralink dalam putaran penggalangan dana swasta terbarunya pada November 2023.

Sebagian besar saham startup Elon Musk tidak diperdagangkan dengan harga premium, dan mayoritas dari mereka diobral dengan harga diskon.


Infografis Journal: Kerangkeng Manusia di Langkat (Liputan6.com/Abdillah)

Infografis Kerangkeng Manusia Journal
Infografis Journal: Kerangkeng Manusia di Langkat (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya