Top 3 Tekno: Indonesia Juara FIFAe World Cup 2024 Football Manager Jadi Sorotan

Indonesia menorehkan sejarah di dunia esports dengan menjuarai FIFAe World Cup 2024 untuk kategori Football Manager.

oleh Iskandar diperbarui 03 Sep 2024, 11:30 WIB
Diterbitkan 03 Sep 2024, 11:30 WIB
Foto: Bungkam Wakil Jerman, Indonesia Juara FIFAe World Cup 2024 Football Manager
Tim Indonesia yang diwakili Ichsan Rahmat Taufiq sebagai manajer dan Budi Muhamad Manar Hidayat selaku asisten foto bersama legenda Chelsea, John Terry, setelah menjuarai FIFAe World Cup 2024 Football Manager di Liverpool, Inggris. (Dok. FIFAe)

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia menorehkan sejarah di dunia esports dengan menjuarai FIFAe World Cup 2024 untuk kategori Football Manager.

Kabar baik ini menjadi sorotan para pembaca di kanal Tekno Liputan6.com, Senin (2/9/2024) kemarin.

Informasi lain yang juga populer datang dari ChatGPT yang kini telah dipakai oleh 200 juta pengguna aktif per minggu.

Lebih lengkapnya, simak tiga berita terpopuler di kanal Tekno Liputan6.com berikut ini.

1. Indonesia Ukir Sejarah, Juara FIFAe World Cup 2024 Football Manager

Indonesia kembali menorehkan sejarah di dunia esports dengan menjuarai turnamen FIFAe World Cup 2024 untuk kategori Football Manager.

Digelar pada Minggu malam (2/9/2024) WIB, tim nasional (timnas) Indonesia berhasil mengalahkan Jerman dalam duel menegangkan.

Kemenangan ini diraih melalui kerja keras dan strategi brilian dari Ichsan Rahmat Taufiq dan Budi Muhamad Manar Hidayat.

Mereka berhasil membawa Sporting Lisbon meraih posisi puncak di Grup C, mengungguli tim-tim esports kuat asuhan pemain dari Polandia, Prancis, Inggris, dan Indoan.

Di babak final, Ichsan dan Budi berhasil memperlihatkan mentalitas juara mereka dengan mengalahkan tim Inggris dengan agregat 5-3.

Lanjut ke final, dua asal Indonesia ini akhirnya harus menghadapi tim esports kuat asal Jerman yang tampil ompresif sejak turnamen digelar.

Di laga final, Indonesia bermain agresif. "Kita bermain attacking, paling penting adalah opposite instruction," tutup Budi sebagaimana dikutip dari Antara, Senin (2/9/2024).

Dia menjelaskan, "kita menjalankan strategi untuk menjaga dan melakukan tackling terhadap pemain layan berbahaya."

Baca selengkapnya di sini 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


2. Makin Sukses, ChatGPT Kini Dipakai 200 Juta Pengguna Tiap Minggu

ChatGPT OpenAI
ChatGPT OpenAI. (Pexels)

Chatbot kecerdasan besutan OpenAI, ChatGPT, kini telah dipakai oleh 200 juta pengguna aktif per minggunya. Jumlah ini dua kali lipat dibandingkan jumlah pengguna ChatGPT pada musim panas tahun lalu.

Mengutip Reuters, Minggu (1/9/2024), ChatGPT dirilis pada 2022. Chatbot AI generatif ini mampu berkomunikasi dan menghasilkan respon sesuai pertanyaan dan perintah dari si pengguna.

November lalu, CEO OpenAI Sam Altman menyebut, jumlah pengguna aktif mingguan ChatGPT baru 100 juta users.

Terlepas dari itu, OpenAI menyebut kalau 92 persen dari perusahaan-perusahaan yang ada di daftar Fortune 500 kini menggunakan layanan dan produk API mereka.

Layanan tersebut memungkinkan program software bisa berbicara satu dengan yang lain, dan penggunaan program ini meningkat dua kali lipat sejak dirilisnya ChatGPT-4o mini pada Juli lalu.

Sekadar informasi, GPT-4o mini adalah model AI kecil yang lebih efisien secara biaya. Tujuan hadirnya program ini adalah untuk membuat teknologi kecerdasan buatan lebih mudah dijangkau dan tak terlalu menghabiskan energi atau daya. Dengan begitu, startup bisa berfokus pada target pasar yang lebih luas.

Baca selengkapnya di sini 5688695

 


3. Samsung Incar Bisnis Infrastruktur Nokia, Siap Akuisisi?

Logo Samsung
Logo Samsung. liputan6.com/Iskandar

Samsung dikabarkan tengah mempertimbangkan mengakuisisi bisnis infrastruktur Nokia. Rumor ini muncul di tengah persaingan ketat antara Nokia dengan pemain besar lainnya seperti Ericsson dan Huawei.

Mengutip informasi dari GSM Arena, Senin (2/9/2024), meski tidak lagi memproduksi smartphone, Nokia sebenarnya masih memiliki pangsa pasar signifikan dalam bisnis infrastruktur jaringan.

Di sisi lain, Samsung sendiri tengah mengembangkan divisi Radio Access Network (RAN) sendiri. Namun, bisnis RAN Samsung relatif kecil, dengan pangsa pasar sekitar 6,1 persen pada tahun lalu.

Berdasarkan informasi yang beredar, Samsung tertarik untuk memperkuat posisi RAN-nya dengan mengakuisisi bisnis infrastruktur Nokia. Nilai transaksipun dikabarkan mencapai USD 10 miliar.

Jika akusisi ini berhasil, langkah ini akan membuat Samsung menjadi pemasok RAN terbesar kedua di dunia dengan pangsa pasar sebesar 25,6 persen.

Samsung sendiri sebenarnya bukan pemain baru dalam bisnis infrastruktur. Perusahaan Korea Selatan ini telah memasok berbagai komponen dan peralatan jaringan, termasuk base 4G dan 5G, chipset, perangkat, radio, dan peralatan inti.

Baca selengkapnya di sini 


Infografis Ragam Tanggapan FIFA Kawal Transformasi Sepak Bola Nasional Pasca-Tragedi Kanjuruhan. (Liputan6.com/Abdillah)

Infografis Ragam Tanggapan FIFA Kawal Transformasi Sepak Bola Nasional Pasca-Tragedi Kanjuruhan. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Ragam Tanggapan FIFA Kawal Transformasi Sepak Bola Nasional Pasca-Tragedi Kanjuruhan. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya