Garmin Run Indonesia 2024 Asia Series: Akurasi Data Smartwatch Garmin Jadi Andalan Agus Prayogo dan Herlina

Garmin Run Indonesia 2024 kembali digelar di ICE BSD, Tangerang. Atlet profesional Agus Prayogo dan pelari disabilitas Herlina andalkan akurasi data smartwatch Garmin untuk capai target lari mereka.

oleh Yuslianson diperbarui 30 Sep 2024, 07:30 WIB
Diterbitkan 30 Sep 2024, 07:30 WIB
Garmin Run Indonesia 2024 Asia Series
(ki-ka) Agus Prayogo, Sky Chen, Direktur Regional Garmin di India dan Asia Tenggara, dan Herlina saat di acara Garmin Run Indonesia 2024 di ICE BSD. (Liputan6.com/ Yuslianson)

Liputan6.com, Jakarta - Garmin memilih Indonesia sebagai tuan rumah ajang Garmin Run Indonesia 2024 Asia Series, kini digelar di Area Parkir Hall 10 ICE BSD, Tangerang.

Dengan antusiasme komunitas pelari lokal terus berkembang dan dukungan teknologi memadai, tidak heran jika Indonesia kembali terpilih sebagai lokasi strategis untuk acara lari bergengsi ini.

Sky Chen, Regional Director of Garmin Southeast Asia, mengatakan Indonesia sangat penting sebagai pasar utama Garmin. "Indonesia adalah negara dengan komunitas pelari yang besar. Kami melihat potensi besar di sini, baik dari segi partisipasi maupun inovasi yang dapat kami tawarkan," katanya.

Terbukti, komunitas Garmin Run Club di Indonesia telah berkembang pesat. Tidak hanya di kota-kota besar seperti Jakarta, tetapi beberapa daerah di Tanah Air lainnya.

Komunitas ini menjadi tempat bagi pelari dari berbagai tingkat keahlian untuk berlatih bersama, bertukar tips, dan menggunakan teknologi Garmin untuk memantau progres mereka.

Salah satu anggota Garmin Run Club yang juga seorang penyandang disabilitas, Herlina, menceritakan bagaimana komunitas ini membantu dirinya meningkatkan motivasi dalam berlari.

Dia juga mengatakan, "kami semua mendukung satu sama lain, dan dengan bantuan perangkat Garmin, saya bisa memonitor perkembangan saya lebih baik.

Di Garmin Run Club, Herlina sering mendapat tips mengenai bagaimana cara latihan untuk pemanasan, pilihan lari dengan pace tertentu, pendinginan dan tips membantu saya untuk memperbaiki performa saat berlari.

Tak hanya itu, Herlina juga menyebutkan teknologi wearable dari Garmin, seperti jam tangan pintar dengan fitur GPS dan pemantau detak jantung, sangat membantu para pelari untuk mencapai performa terbaik mereka.

"Saya terdorong untuk ikut dalam Garmin Run 2024 selain ingin menantang diri sendiri, saya juga ingin tahu sejauh mana batas kemampuan berlari yang bisa saya capai”, Herlina mengatakan.

Agus Prayogo, atlet lari profesional Indonesia, juga memanfaatkan teknologi ini dalam latihannya. “Garmin sangat membantu saya dalam menjaga kecepatan dan intensitas latihan. Saya bisa menyesuaikan ritme sesuai kebutuhan tubuh saya,” ungkap Agus.

Pengalaman Berlari dan Tantangan Rute di Garmin Run Indonesia 2024

<p>Bukan Sekedar Lari, Garmin Run Indonesia 2024 Asia Series Hadirkan Teknologi dan Inklusivitas. (Liputan6.com/ Yuslianson)</p>

Garmin Run Asia Series menawarkan pengalaman berlari tak terlupakan bagi para pesertanya. Salah satu hal paling dinantikan setiap tahunnya adalah rute-rute menantang dipersiapkan oleh penyelenggara.

Rute-rute ini tidak hanya menguji ketahanan fisik, tetapi juga menawarkan pengalaman visual yang menarik, menggabungkan lanskap perkotaan dan alam. Agus Prayogo pun berbagi pengalamannya saat menghadapi tantangan rute di Garmin Run.

“Setiap rute di Garmin Run selalu berbeda dan memiliki tantangan tersendiri. Tapi paling penting adalah bagaimana teknologi dari Garmin membantu saya menjaga ritme dan kontrol diri selama berlari di lintasan yang berat,” jelasnya.

Selain bagi pelari profesional, rute Garmin Run juga dirancang untuk para pelari pemula. Penyelenggara memastikan setiap pelari, dari berbagai tingkat keahlian, dapat menikmati pengalaman berlari tanpa merasa terbebani oleh medan yang terlalu sulit.

 

Bantu Pelari di Garmin Run Series

<p>Garmin Run Indonesia 2024 Asia Series di ICE BSD, Minggu (29/9/2024). (Liputan6.com/ Yuslianson)</p>

Teknologi wearable dari Garmin, seperti fitur pengukur pace dan pelacak detak jantung, sangat membantu para pelari untuk tetap stabil dalam menjaga ritme mereka selama melintasi rute menantang.

Banyak pelari yang mengaku teknologi ini membantu mereka memahami batasan tubuh mereka dan meningkatkan performa.

Herlina yang juga mengikuti Garmin Run, menyatakan teknologi Garmin sangat membantunya dalam mempersiapkan diri menghadapi rute yang ada. “Saya bisa tahu kapan harus memperlambat kecepatan dan kapan harus push harder berkat fitur heart rate monitor di jam tangan Garmin saya,” ungkap Herlina.

Dengan tantangan rute yang beragam dan teknologi yang mendukung, Garmin Run Asia Series tidak hanya menjadi sekadar ajang kompetisi, tetapi juga tempat bagi para pelari untuk mengeksplorasi kemampuan mereka, meningkatkan performa, dan menikmati pengalaman berlari di lingkungan yang penuh tantangan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya