Bos Meta Nick Clegg Tinggalkan Perusahaan Setelah 7 Tahun Mengabdi, Ini Alasannya

Nick Clegg bergabung dengan Meta pada 2018, setahun setelah publik Inggris menganggap mantan pemimpin Partai Demokrat Liberal itu tidak dapat dipilih.

oleh Iskandar diperbarui 03 Jan 2025, 10:35 WIB
Diterbitkan 03 Jan 2025, 10:35 WIB
President of Global Affairs di Meta, Nick Clegg. Credit: Meta
President of Global Affairs di Meta, Nick Clegg. Credit: Meta

Liputan6.com, Jakarta - Mantan Wakil Perdana Menteri Inggris, Nick Clegg, yang menjadi eksekutif Meta menyatakan bakal meninggalkan perusahaan media sosial tersebut setelah tujuh tahun bekerja.

Clegg mengumumkan kepergiannya dalam posting di X dan Threads, dengan alasan bahwa "Ini adalah waktu yang tepat bagi saya untuk meninggalkan peran saya sebagai Presiden, Urusan Global di Meta."

Clegg akan digantikan oleh Joel Kaplan, seorang eksekutif kebijakan lama dan mantan ajudan Gedung Putih untuk George W. Bush yang dikenal karena hubungannya yang erat dengan lingkaran Republik di Washington. Demikian sebagaimana dikutip dari Engadget, Jumat (3/1/2025).

Sebagai Chief Global Affairs Officer, Kaplan akan berada dalam posisi yang baik untuk menjalankan campur tangan bagi Meta saat Donald Trump mengambil alih Gedung Putih.

Clegg bergabung dengan Meta pada 2018, setahun setelah publik Inggris menganggap mantan pemimpin Partai Demokrat Liberal itu tidak dapat dipilih.

Perusahaan yang saat itu dikenal sebagai Facebook berupaya memperbaiki hubungan politiknya setelah Cambridge Analytica dan skandal lainnya.

Pada tahun 2022, ia dipromosikan menjadi Presiden Urusan Global, sebuah posisi yang melapor langsung kepada Mark Zuckerberg (jabatan sebelumnya diawasi oleh COO Meta saat itu, Sheryl Sandberg).

Kerap Bikin Putusan Kontroversial

Meta Facebook
Ilustrasi Meta Facebook. Credit: Dima Solomin/Unsplash

Mantan politisi tersebut memainkan peran penting dalam beberapa keputusan Meta yang paling signifikan dan kontroversial.

Ia secara terbuka membela keputusan perusahaan untuk tidak menerapkan kebijakan pemeriksaan fakta kepada politisi dan menulis pernyataan publik tentang penangguhan dan pemulihan akun Facebook Donald Trump.

Baru-baru ini, Clegg mengkritik penanganan regulasi teknologi oleh Uni Eropa, dengan menyatakan bahwa mereka tersebut menghambat kemajuan dalam AI.

“Waktu saya di perusahaan tersebut bertepatan dengan pengaturan ulang hubungan antara ‘teknologi besar’ dan tekanan sosial yang terwujud dalam undang-undang, lembaga, dan norma baru yang memengaruhi sektor tersebut,” tulis Clegg dalam sebuah posting di Threads.

 

Masih Aktif di Meta hingga Q1 2025

Ilustrasi Meta dan Facebook. (Unsplash/Dima Solomin)
Ilustrasi Meta dan Facebook. (Unsplash/Dima Solomin)

"Saya harap saya telah memainkan peran dalam upaya menjembatani dunia teknologi dan politik yang sangat berbeda--dunia yang akan terus berinteraksi dengan cara yang tidak dapat diprediksi di seluruh dunia," ia menambahkan.

Clegg mengatakan dalam sebuah posting Facebook bahwa ia akan menghabiskan beberapa bulan berikutnya bekerja dengan Kaplan dan mewakili perusahaan di sejumlah pertemuan internasional pada Q1 2025, sebelum ia secara resmi meninggalkan perusahaan.

Namun, ia tidak membeberkan apa yang akan dilakukan selanjutnya.

Infografis skandal kebocoran data Facebook

Infografis skandal kebocoran data Facebook
Infografis skandal kebocoran data Facebook
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya