Liputan6.com, Jakarta - Pemanfaatan kecerdasan buatan atau AI tidak dimungkiri telah semakin masif dalam beberapa tahun terakhir. Sejumlah perusahaan di berbagai bidang ikut memakai teknologi ini, termasuk Vidio.
Sebagai platform OTT lokal, Vidio mengaku telah memanfaatkan AI untuk berbagai keperluan. Hal itu diungkapkan oleh Vice President of Product Vidio Ratih Pulcheria Vidyaparamita dalam MMA Innovate Indonesia 2025.
Advertisement
Baca Juga
"Vidio telah mengimplementasikan AI sejak beberapa tahun terakhir, dan kami memiliki tujuan untuk membuat inisiatif AI atau machine learning setiap bulan," tuturnya dalam sesi Redefining Entertainment In the Age of AI Technology di Jakarta, Rabu (22/1/2025).
Advertisement
Dijelaskan lebih lanjut, AI memiliki tiga peran penting dalam pengembangan Vidio. Pertama, AI membantu Vidio memahami pengguna lebih baik berdasarkan data, lalu menyajikan pengalaman yang lebih optimal dan personal bagi mereka.
"Ini termasuk untuk content discovery, content creation, dan kami membantu kami juga untuk generator subtitle lokal, seperti Bahasa Jawa atau Bahasa Sunda," tuturnya menjelaskan.
Tidak hanya itu, AI juga membantu dalam keputusan bisnis dan mendorong pendapatan.
"Jadi, kami banyak menggunakan AI untuk prediksi bisnis, seperti memprediksi churn rate, memprediksi kinerja konten, termasuk meningkatkan pendapatan iklan kami," tuturnya.
Ratih juga menuturkan, AI dimanfaatkan untuk membantu aplikasi Vidio mengenali adegan di dalam konten yang relevan dengan merek tertentu, kemudian menampilkan konten iklan dari merek tersebut.
Tidak hanya itu, Vidio juga memanfaatkan AI untuk membuat konten. Contohnya, adalah konten highlight dari siaran pertandingan olahraga.
Sebagai tambahan, Vidio juga kerap memanfaatkan AI untuk melawan aksi pembajakan. "Kami telah menggunakan AI untuk mendeteksi anomali apa pun dari pengguna, dan memblokirnya," ujarnya menutup pernyataan.
MMA Innovate Indonesia 2025: Tren AI untuk Efisiensi Kampanye Ramadan di Indonesia
Untuk diketahui, MMA Innovate Indonesia 2025Â resmi digelar di Hotel Park Hyatt, Jakarta. Adapun dalam pembahasan tahun ini, potensi transformasi AI dan teknologi sedang berkembang untuk kampanye Ramadan di 2025 menjadi sorotan.
Dalam pembukaannya, Chairman MMA Global Indonesia, Sutanto Hartono menyebut, berdasarkan catatan dari tahun ke tahun, aktivitas konsumsi konten diketahui mengalami lonjakan sekitar 15 persen hingga 20 persen selama Ramadan.
 "Di platform digital, jumlah itu juga hampir sama. Orang-orang menghabiskan waktu lebih banyak 15 persen hingga 20 persen untuk mengonsumsi konten di platform digital," tutur Sutanto saat MMA Innovate Indonesia di Jakarta, Rabu (22/1/2025).
Selain itu, di masa ini pula, konsumen biasanya lebih banyak menghabiskan uangnya. Dari data terkini, menurut Sutanto, barang-barang konsumsi terutama kebutuhan pribadi mengalami lonjakan sekitar 30 hingga 40 persen selama Ramadan.
"Jadi, ini juga tergambarkan dalam pengeluaran iklan. Ramadan merupakan waktu yang tepat untuk belanja iklan," tutur pria yang juga menjabat sebagai Managing Director Emtek tersebut.
Untuk itu, ia menuturkan, Ramadhan merupakan bulan yang sangat penting bagi pemasar memastikan produk dan layanan mereka menonjol dibandingkan pesaing.
Selain Ramadan, topik lain yang tidak kalah penting dalam event MMA kali ini adalah soal adalah adopsi AI. Menurut Sutanto, tantangan lain yang juga perlu mendapat perhatian adalah cara adopsi AI yang lebih agresif di tahun ini.
Advertisement
MMA Punya Misi Jelas
Hal ini dilakukan untuk memastikan kampanye pemasaran yang dilakukan bisa jauh lebih canggih. Tidak hanya itu, pemanfaatan teknologi ini juga bisa memberikan efisiensi dan ROI (Return on Investment) yang lebih baik.
Untuk itu, Sutanto menuturkan, MMA Global Indonesia memiliki misi jelas untuk memberdayakan pemasar dan merek dengan alat, strategi, serta wawasan untuk mendorong pertumbuhan, membangun koneksi yang bermakna, serta membuka peluang pasar yang luas.
Namun tidak hanya itu, inovasi yang dihadirkan juga diharapkan bukan sekadar tentang teknologi, tapi sekaligus membuat koneksi. Sebab, Ramadan merupakan waktu yang tepat untuk berfleksi, terhubung dan memberi.
"Melalui acara ini, kita memiliki kekuatan untuk memperdalam koneksi dan menciptakan kampanye yang benar-benar sejalan dengan konsumen kita di Ramadan mendatang," tuturnya menutup pernyataan.
 Â