Liputan6.com, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto melantik Letnan Jenderal TNI Nugroho Sulistyo Budi sebagai Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Rabu (19/2/2025). Nugroho menggantikan Letjen (Purn) Hinsa Siburian yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala BSSN.
Siapakah sosok pemimpin baru dari Badan Siber dan Sandi Negara tersebut, yuk simak profilnya.
Mengutip Antara, Nugroho Sulistyo Budi lulus dari Akademi Militer tahun 1991. Ia merupakan salah satu perwira tinggi TNI-AD yang berpangkat Letnan Jenderal.
Advertisement
Pria kelahiran 1967 ini sebelumnya berkarier sebagai Dandim 0733/BS pada tahun 2009-2011 yang memimpin Kodim Tipe A di wilayah Semarang, di Bawah Komando Daerah Militer IV/ Diponegoro.
Selanjutnya, Nugroho pindah tugas menjadi Agen Madya BIN daerah Jawa Tengah. Lalu, pada 2016, Nugroho dimutasi dan menjabat Direktur Komunikasi Massa Deputi Bidang Komunikasi dan Informasi BIN berdasarkan Keputusan Panglima TNI No. Kep/463/VI/2016.
Empat tahun selanjutnya, ia beralih tugas di lingkungan Menteri Pertahanan RI. Ia menduduki posisi Staf Ahli Menhan Bidang Politik selama masa jabatan Menteri Pertahanan 2020-2024 diemban Prabowo Subianto.
Kemudian pada 18 Oktober 2024, Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto mengeluarkan keputusan promosi dan mutasi terhadap perwira tinggi untuk bertugas di lingkungan kepresidenan.
Salah satunya Nugroho Sulistyo Budi yang terpilih sebagai Inspektur Utama Badan Intelijen Negara (BIN).
Menteri dan Pejabat Negara yang Dilantik Presiden Prabowo
Nugroho melakukan serah jabatan tersebut kepada Brigjen TNI Endro Satoto pada 8 November 2024 pada 8 November 2024.
Namun, jabatan terakhir sebagai Inspektur Utama BIN tidak dijalankan hingga akhir periode, karena saat ini ia diberikan kepercayaan baru sebagai Kepala BSSN.
Sekadar informasi, selain melantik Kepala BSSN, Presiden Prabowo Subianto juga melantik Pakar Keamanan Siber sekaligus Chairman Lembaga Riset Keamanan Siber CISSRec Pratama Persadha sebagai Wakil Ketua BSSN.
Presiden Prabowo Subianto juga mencopot Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Mendiktisaintek) Satryo Soemantri Brodjonegoro dari jabatannya. Posisi Mendiktisaintek digantikan Guru Besar ITB Brian Yuliarto.
Pada hari yang sama, dilantik juga Kepala Basarnas Marsda Mohammad Syafii, Kepala BPKP Muhammad Yusuf Ateh, Wakil Kepala BPKP Agustina Arumsari, dan Kepala BPS Amalia Adininggar.
Advertisement
Prabowo Copot Mendiktisaintek Satryo Soemantri
Presiden Prabowo Subianto resmi mencopot Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Mendiktisaintek) Satryo Soemantri Brodjonegoro dari jabatannya. Dalam reshuffle kabinet perdana ini, posisi tersebut digantikan oleh Guru Besar ITB Brian Yuliarto.
“Mengangkat Profesor Brian Yuliarto sebagai Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi Kabinet Merah Putih dalam sisa masa jabatan periode 2024-2029,” ucap pembaca Surat Keputusan di Istana Negara, Rabu (19/2/2025).
Berdasarkan data website Fakultas Teknologi Industri Institute Teknologi Bandung (ITB), Profesor Brian Yuliarto S.T., M.Eng., PH.D merupakan lulusan S1 ITB pada 1999. Pendidikannya berlanjut untuk meraih S2 dan S3 di University of Tokyo, Jepang pada 2002 dan 2005.
Profil Mendiktisaintek yang Baru
Guru Besar Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Bandung (ITB) Brian Yuliarto disebut sebut bakal dilantik sebagai Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek). Dia menggantikan Satryo Soemantri Brodjonegoro yang dikabarkan terkena reshuffle kabinet.
Brian Yuliarto pun tiba ke Istana Negara jelang pelantikan sejumlah pejabat oleh Presiden Prabowo Subianto sore ini, Rabu (19/2/2025).
Pantauan Liputan6.com, Brian tiba dengan mengenakan jas dan dasi biru. Dia mengaku diminta datang oleh Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.
"Saya diminta hadir, Pak Seskab yang ngasih tahu," kata Brian
Siapakah sosok Prof Brian Yuliarto yang menggantikan Satryo Soemantri Brodjonegoro ? Berdasarkan website resmi ITB, Brian merupakan Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi ITB periode 2025 – 2030. Dia pernah mencalonkan diri sebagai Rektor ITB periode 2025 – 2030.
Brian menyelesaikan studi S1 di ITB, Bandung pada 1999. Kemudian melanjutkan pendidikan S2 di University of Tokyo, Jepang pada 2002 dan menyelesaikan S3 di University of Tokyo, Tokyo – Jepang pada 2005.
Brian pernah menjabat sebagai Dekan FTI pada 2020–2024, kemudian Visiting Professor Tsukuba University sejak 2021. Dia menjadi Kepala Research Center on Nanoscience and Nanotechnology ITB pada 2019–2020.
Dia juga pernah menjadi Kepala Program Studi Teknik Fisika ITB pada 2016–2020, Ketua KK AFM FTI ITB pada 2018–2020, serta Kepala Lembaga Kemahasiswaan ITB (2010–2016).
Dia juga menerima Habibie Prize 2024 dalam kategori Ilmu Rekayasa, berkat risetnya dalam rekayasa nanomaterial berpori untuk aplikasi sensor dan energi.
Advertisement
