Gmail Resmi Tinggalkan SMS untuk Autentikasi, Ini Alasannya

Google akan menghentikan autentikasi dua faktor (2FA) berbasis SMS di Gmail, karena alasan keamanan dan menggantinya dengan kode QR. Langkah ini mengikuti tren perusahaan lain seperti Apple dan Microsoft yang beralih ke metode yang lebih aman. Para ahli mendukung keputusan ini, menyarankan penggunaan aplikasi autentikasi atau kunci sandi untuk perlindungan lebih baik.

oleh Reanthonio Oktovier Sinanu Diperbarui 26 Feb 2025, 06:30 WIB
Diterbitkan 26 Feb 2025, 06:30 WIB
Logo Google
Kantor pusat Google. Foto: Digital Trends... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Google berencana menghentikan autentikasi dua faktor berbasis SMS di Gmail, seperti dilaporkan oleh Forbes.

Selama ini, Google menawarkan verifikasi identitas melalui kode yang dikirim via pesan teks, namun metode ini memiliki kelemahan keamanan yang ingin diatasi perusahaan.

Mengutip dari Engadget, Rabu (26/2/2025), menurut juru bicara Gmail, Ross Richendrfer, langkah ini bertujuan untuk mengurangi penyalahgunaan SMS yang marak terjadi secara global.

Sebagai gantinya, Google akan menggunakan kode QR. Alih-alih menerima kode melalui SMS, pengguna harus memindai kode QR menggunakan ponsel mereka.

Meskipun tetap bergantung pada perangkat seluler, metode ini lebih aman dibandingkan SMS.

Autentikasi dua faktor berbasis SMS memang lebih baik daripada tidak ada perlindungan sama sekali, tetapi masih rentan terhadap kejahatan siber.

Pasalnya, peretas dapat mengambil alih nomor pengguna dengan mengelabui operator atau memanfaatkan metode "traffic pumping".

Traffic pumping adalah upaya mengarahkan pesan verifikasi ke nomor yang mereka kontrol demi keuntungan finansial.

 

Risiko Keamanan Mengintai

Google
Logo Google. (Doc: Daily Express)... Selengkapnya

Dengan banyaknya pesan verifikasi yang dikirim Google untuk mencegah pembuatan akun palsu, risiko keamanan ini menjadi semakin besar.

Ke depannya, Google berupaya menggantikan sistem autentikasi berbasis kata sandi dengan kunci sandi.

Namun, karena proses adopsinya masih berjalan lambat, perusahaan tetap berfokus pada peningkatan keamanan metode yang lebih umum digunakan saat ini.

 

 

Bukan Satu-satunya yang Tinggalkan SMS

Google Japan
Logo Google di kantornya yang berlokasi di Roppongi Hills Mori Tower, Tokyo, Jepang. (Liputan6.com/ Yuslianson)... Selengkapnya

Di sisi lain, CNET mewartakan bahwa Google bukan satu-satunya perusahaan yang meninggalkan SMS untuk autentikasi dua faktor (2FA).

Sebelumnya, Evernote menghentikan penggunaan SMS pada layanannya tahun lalu, sementara Signal telah melakukannya sejak 2022.

Perusahaan lain seperti X, Apple, dan Microsoft juga telah mengalihkan pengguna dari metode ini. Google sendiri telah memberi sinyal perubahan ini sejak 2017. Menurut para ahli, langkah ini tidak mengejutkan dan kemungkinan besar diperlukan.

Amy Bunn, advokat keamanan online di McAfee, mengatakan kepada CNET bahwa peralihan Google dari SMS ke metode lain merupakan keputusan yang tepat demi keamanan. Meskipun awalnya mungkin terasa kurang nyaman, perubahan ini penting untuk meningkatkan perlindungan.

Ia menjelaskan bahwa peretas dapat membajak nomor telepon melalui metode pertukaran SIM, mencegat kode keamanan, atau bahkan mengunci pengguna dari akun mereka.

 

Metode yang Lebih Aman

Kantor Baru Google di Berlin
Seorang teknisi melewati logo mesin pencari internet, Google, pada hari pembukaan kantor baru di Berlin, Selasa (22/1). Google kembali membuka kantor cabang yang baru di ibu kota Jerman tersebut. (Photo by Tobias SCHWARZ / AFP)... Selengkapnya

Oleh karena itu, semakin banyak perusahaan, termasuk Google, beralih ke metode yang lebih aman seperti kunci sandi dan aplikasi autentikasi.

Rob Allen, Chief Product Officer di perusahaan keamanan ThreatLocker, menambahkan bahwa SMS merupakan metode 2FA yang paling tidak disukai.

Meskipun lebih baik daripada tidak menggunakan 2FA sama sekali, SMS tetap menjadi opsi yang paling rentan terhadap ancaman keamanan.

Sebagai solusi yang lebih aman, Allen menyarankan penggunaan aplikasi autentikasi di ponsel. Ia juga mengapresiasi langkah perusahaan-perusahaan yang berupaya menciptakan lingkungan digital yang lebih aman.

INFOGRAFIS: Subsidi Kuota Internet Untuk Peserta Didik

INFOGRAFIS: Subsidi Kuota Internet Untuk Peserta Didik (Liputan6.com / Abdillah)
INFOGRAFIS: Subsidi Kuota Internet Untuk Peserta Didik (Liputan6.com / Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Produksi Liputan6.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya