Pemerintah Kanada Tak Sudi BlackBerry Dikuasai Asing

Pemerintah Kanada tidak mengijinkan perusahaan yang dipimpin oleh CEO Thornsten Heins itu di akuisisi oleh perusahaan di luar Kanada.

oleh Adhi Maulana diperbarui 14 Sep 2013, 12:51 WIB
Diterbitkan 14 Sep 2013, 12:51 WIB
blackberry-130831c.jpg

Para petinggi BlackBerry kabarnya sudah mulai kebingungan terkait rencana proses akuisisi perusahaan yang direncanakan bakal dieksekusi mulai November 2013 mendatang. Apa yang membuat mereka kebingungan? Padahal sejauh ini dikabarkan sudah ada sekitar 6 perusahaan yang berminat meminang BlackBerry.

Dilansir laman Ubergizmo, Sabtu (14/9/2013), ternyata para bos besar BlackBerry kebingungan karena hingga saat ini pemerintah Kanada tidak mengijinkan perusahaan yang dipimpin oleh CEO Thornsten Heins itu di akuisisi oleh perusahaan di luar Kanada.

Hal ini pula yang disebut menjadi penyebab utama beberapa perusahaan raksasa seperti Microsoft, Samsung, Lenovo dan ZTE setengah hati dalam menyatakan minatnya kepada BlackBerry.

Langkah pemerintah Kanada ini sendiri dianggap wajar oleh sebagaian besar pengamat. Pasalnya, sampai saat ini BlackBerry masih menjadi perusahaan terbesar di negara tersebut.

Andaikan BlackBerry dikuasai perusahaan asal luar negeri, pemerintah Kanada mengkhawatirkan nantinya bukan tidak mungkin jika semua aset BlackBerry akan dipindah ke negara asal perusahaan yang mengakuisisinya. Hal ini diprediksi bakal menyulut PHK massal karyawan BlackBerry di Kanada.

Di sisi lain, berbagai cara tampaknya akan dilakukan oleh BlackBerry untuk memuluskan rencana penjualan perusahaannya. Bahkan, sejumlah rumor sempat menginformasikan bahwa nantinya BlackBerry akan membag-bagi perusahaannya dan menjualnya secara terpisah.

Salah satu yang santer terdengar adalah dijadikannya platform perpesanan BlackBerry Mesengger (BBM) sebagai perusahaan mandiri bernama BBM Inc. agar lebih mudah dijual. (dhi/dew)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya