Samsung belum lama ini merilis produk phablet generasi terbarunya, Galaxy Note 3. Diposisikan untuk menyasar segmen premium, Galaxy Note 3 dipasarkan dengan bandrol yang cukup tinggi, yaitu Rp 8,8 juta.
Harga tersebut dinilai terlalu tinggi. Samsung dianggap menarik keuntungan yang terlalu besar. Menurut laporan yang beredar, harga tersebut ternyata tidak sebanding dengan biaya komponen yang disematkan pada Galaxy Note 3.
Dilansir laman Tech Insights, Jumat (4/10/2013), berdasarkan fakta yang didapat setelah melakukan pembedahan seluruh komponen, Galaxy Note 3 diestimasi memiliki nilai di bawah US$ 240 atau sekitar Rp 2,5 juta. Harga ini sudah termasuk seluruh komponen inti seperti layar, prosesor, kamera, serta memori.
Lebih lanjut dijelaskan, harga keseluruhan komponen yang digunakan di handset Galaxy Note 3 hanya lebih mahal sekitar US$ 20 atau sekitar Rp 200 ribuan dibandingkan pendahulunya, Galaxy Note 2.
Dengan biaya komponen yang rendah itu, Samsung diprediksi bakal meraup keuntungan sekitar Rp 5 hingga 6 juta dari setiap unit Galaxy Note 3 yang berhasil mereka jual. Angka ini tentunya sangatlah besar, mengingat presentase keuntungan yang didapat oleh Samsung dari tiap unit mencapai lebih dari 100% biaya produksi yang harus mereka keluarkan. (dhi/dew)
Energi & Tambang