Nenek-nenek Terjaring dalam Razia Gepeng di Pamekasan

Petugas Satpol PP melakukan razia gelandangan dan pengemis di Jalan Trunojoyo dan Pasar Kolpajung, Pamekasan, Jawa Timur.

oleh Liputan6 diperbarui 23 Jun 2015, 17:02 WIB
Diterbitkan 23 Jun 2015, 17:02 WIB
(Lip6 Petang) Razia-Pengemis
(Liputan 6 TV)

Liputan6.com, Pamekasan - Para gelandangan dan pengemis (gepeng) yang dikenal dengan sebutan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) di Jalan Trunojoyo, Pamekasan, Jawa Timur berhamburan melarikan diri saat petugas Satpol PP datang. Namun usaha mereka sia-sia karena dihadang oleh petugas.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Selasa (23/6/2015), pengemis anak-anak yang terjaring razia pun pasrah dan menangis. Sebanyak 17 orang PMKS yang 5 di antaranya adalah anak-anak terjaring dalam razia ini.

Di Pasar Kolpajung, Pamekasan, petugas berhasil membawa 2 pengemis. Salah seorang dari mereka menolak dibawa petugas sehingga terpaksa digotong ke truk Satpol PP.

Razia PMKS ini menjadi prioritas utama di bulan Ramadan karena keberadaannya cenderung meningkat di bulan suci. Pengemis yang terjaring razia akan didata dan akan diantar pulang ke tempat asal mereka masing-masing.

Sebelumnya, petugas Suku Dinas (Sudin) Sosial Jakarta Utara juga harus mengejar sejumlah pengemis dan pengamen yang melarikan diri dalam razia PMKS yang digelar di wilayah Sunter dan sepanjang Jalan Yos Sudarso, Tanjung Priok, Jakarta Utara Selasa 16 Juni 2015 lalu. (Vra/Ali)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya