Dampak Abu Vulkanik Anak Gunung Rinjani, Warga Sakit Pernapasan

Penggunaan masker menjadi keharusan karena paparan debu vulkanik telah mulai mengganggu pernapasan warga Mataram,NTB.

oleh Liputan6 diperbarui 08 Nov 2015, 08:26 WIB
Diterbitkan 08 Nov 2015, 08:26 WIB
20151108-Erupsi Barujari-NTB
(Liputan 6 TV)

Liputan6.com, Mataram - Hampir seminggu Gunung Barujari yang merupakan anak Gunung Rinjani menggeliat menyemburkan abu dan asap. Ratusan penerbangan telah terhenti dan kini keluhan kesehatan mulai dirasakan warga di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Minggu (8/11/2015), penggunaan masker menjadi keharusan karena paparan debu vulkanik telah mulai mengganggu pernapasan warga.

"Terasa perih gitu matanya kalau enggak pakai kacamata, kaya sakit gitu lho. Terus kalau bernapas juga enggak enak kalau menghirup debu. Pokoknya kalau bernapas itu udah terasa banget gitu lho di Kota Mataram ini," ucap seorang warga.

Aktivitas Bandara Internasional Lombok hingga Sabtu 7 November 2015 kemarin masih ditutup total. Sedikitnya 60 jadwal penerbangan maskapai dalam dan luar negeri terpaksa ditunda hingga waktu yang belum pasti.

Akibat tutupnya bandara, bus menjadi alternatif transportasi. Seperti yang terlihat di Terminal Bus Ubung, Kota Denpasar, Bali. Hingga Sabtu kemarin lebih ramai dari biasanya.

Tetapi di terminal para penumpang sedikit terlantar karena jadwal keberangkatan bus terlambat akibat ada perbaikan dermaga di jalur penyeberangan Pelabuhan Ketapang ke Gilimanuk. (Vra/Rmn) 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya