Debu Barujari Masih Mengancam, Bandara Lombok Masih Ditutup

Penutupan operasional bandara tersebut dilakukan karena debu abu vulkanik Gunung Barujari masih menyelimuti bandara.

oleh Liputan6 diperbarui 06 Nov 2015, 12:03 WIB
Diterbitkan 06 Nov 2015, 12:03 WIB
Bandara Lombok
Bandara Internasional Lombok, NTB. (www.lombok-airport.com)

Liputan6.com, Jakarta - Penutupan Bandara Internasional Lombok di Nusa Tenggara Barat (NTB) akan diperpanjang hingga Sabtu 7 November 2015. Ini merupakan imbas dari erupsi Gunung Barujari si Gunung Rinjani.

Seperti disampaikan Kepala Seksi Umum dan Humas PT Angkasa Pura I Bandara Internasional Lombok Eka Gede Sandi Asmadi.

"Sampai hari ini aktivitas di bandara masih ditutup dan diperpanjang hingga besok pagi, Sabtu (7 November) pukul 09.00 Wita," kata Eka di Mataram, NTB seperti dilansir Antara, Jumat (6/11/2015).

Menurut dia, penutupan operasional bandara tersebut dilakukan karena debu vulkanik Gunung Barujari masih menyelimuti bandara. Sehingga sangat membahayakan penerbangan.

Akibat penutupan bandara itu, lanjut dia, 29 penerbangan dari dan menuju Bandara Internasional Lombok, baik domestik dan internasional harus dibatalkan penerbangannya hari ini.

"Total ada 58 penerbangan dibatalkan, sejak Kamis kemarin hingga sekarang," ujar Eka.

Kepala Stasiun Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Selaparang BIL Catur Winarti mengatakan, saat ini hembusan abu vulkanik hasil erupsi Gunung Barujari mengarah ke selatan Pulau Lombok, di antaranya menuju ke bandara.

"Inilah mengapa menyebabkan operasional BIL harus ditutup, karena kondisinya tidak memungkinkan menyusul debu vulkanik menyelimuti bandara," tutur dia.

Dia mengatakan, BMKG tidak bisa memastikan kondisi seperti itu akan terjadi sampai kapan karena kondisi cuaca selalu berubah-ubah.

"Yang jelas arah angin dari arah utara terus menuju selatan," pungkas Catur. (Ndy/Sss)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya