Liputan6.com, Pandeglang - Aksi simpati bagi Adrian, anak penderita kerusakan hati asal Pandeglang, Banten, dilakukan sejumlah relawan.
Seperti ditayangan Liputan 6 Siang SCTV, Senin (23/11/2015), aksi penggalangan dana untuk biaya pengobatan Adrian terus dilakukan para relawan mahasiswa Sultan Maulana Hasanudin di kawasan perempatan alun-alun Kota Pandeglang. Aksi penggalangan dana akan berlangsung sepekan ke depan, dan disebar di 10 posko.
Para mahasiswa tergugah dengan kondisi derita balita Adrian yang menderita penyakit kerusakan hati dan membutuhkan biaya besar untuk operasi.
Advertisement
Ironisnya, Pemerintah Kabupaten Pandeglang justru angkat tangan soal derita warganya. Bupati Pandeglang Erwan Kurtubi mengaku tak sanggup menyediakan dana sebesar itu.
Kondisi Adrian, balita 5 tahun warga Kampung Kalapa Cagak, Desa Teluk Lada, Kecamatan Sobang, Pandeglang, Banten, terus melemah. Ia tergolek lemah di kasur. Saat makan, Adrian merasakan rasa sakit di mulut dan perut.
Di tengah kesakitannya yang tiada terperi, Adrian kerap memanggil sang bunda. Balita malang ini rindu pada sang ibu, yang sudah setahun tak berada di sisinya.
Meski di tengah kemiskinan dan keadaan Adrian yang terus memburuk, keluarga ini tak berhenti berusaha.
Wastem, ibu Adrian, pergi berpeluh sebagai tenaga kerja wanita di Taiwan untuk dana kesembuhan sang anak.
Dalam kebingungan, Susanto, ayah Adrian pada Jumat pekan kemarin, mencoba mengadu kepada Presiden Jokowi.
Di tengah riuh rendah unjuk rasa buruh, Susanto membawa kertas bertuliskan 'jual ginjal'Â di depan Istana Merdeka. (Nda/Sss)
Â