VIDEO: Bromo Berstatus Siaga dan Keluarkan Sulfur Pekat

Kepala pos pengamatan Gunung Bromo mencium adanya sulfur yang cukup pekat dan membahayakan.

oleh Liputan6 diperbarui 29 Sep 2016, 08:23 WIB
Diterbitkan 29 Sep 2016, 08:23 WIB
20160713-Masih Waspada, Turis Gunung Bromo Dilarang Dekati Kawah-Probolinggo
Abu vulkanis menyembur dari Gunung Bromo, Probolinggo, Jawa Timur, Rabu (13/7). PVMBG menetapkan status Gunung Bromo masih berada pada level Waspada sehingga pengunjung tidak dibolehkan memasuki kawasan dalam radius 1 km dari kawah aktif. (BAY Ismoyo/AFP)

Liputan6.com, Probolinggo - Meski terlihat tenang dan hanya mengeluarkan asap putih berintensitas sedang, aktivitas vulkanik Gunung Bromo yang terpantau dari Cemoro Lawang, Probolinggo, Rabu pagi, 28 September 2016, terus meningkat.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Kamis (29/9/2016), tinggi asap berkisar antara 50 hingga 200 meter dari dari puncak kawah ke arah barat daya.

Pos pengamatan gunung api Bromo di Cemoro Lawang, Probolinggo, mencatat
adanya gempa tremor dengan amplitudo 0, 5 hingga 4 milimeter. Tak ada gemuruh atau dentuman dari kawah gunung, seperti saat Gunung Bromo erupsi beberapa bulan lalu.

Namun Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Bromo mencium adanya sulfur atau SO2 yang cukup pekat dan membahayakan.

Peningkatan status Gunung Bromo dari Waspada menjadi Siaga mengakibatkan warga atau wisatawan tidak bisa menikmati wisata Bromo dari jarak dekat.

Sementara di Lombok, Nusa Tenggara Barat, peningkatan aktivitas Gunung Baru Jari, anak Gunung Rinjani dilaporkan tidak berdampak pada operasional Bandara Internasional Lombok, Praya, Kabupaten Lombok Tengah.

Hingga Rabu siang, 28 september 2016, bandara internasional tersebut tetap beroperasi normal. Pihak Angkasa Pura memutuskan tidak menutup aktivitas bandara, karena aktivitas Gunung Baru Jari, sejak pagi ini dilaporkan normal kembali.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya