POTRET: Merangkai Kepingan Perang Dunia II di Morotai

Pulau Morotai, Maluku Utara, menjadi saksi Perang Dunia II. Jejak perjalanan sejarah dunia, terkubur di sini.

oleh Andi Muhyiddin diperbarui 06 Jan 2017, 07:39 WIB
Diterbitkan 06 Jan 2017, 07:39 WIB

Liputan6.com, Jakarta Terik di Pulau Morotai dan peralatan sedanya tak pernah sekalipun menyurutkan semangat Muhlis Eso dan teman-temannya mencari sisa-sisa peninggalan Perang Dunia II (PD II).

Pulau Morotai, Maluku Utara sangat strategis bagi pasukan sekutu karena berada di bibir Samudra Pasifik dan berbatasan langsung dengan Filipina. Dari pulau ini, Jenderal Douglas MacArtur merebut kembali Filipina dari Jepang yang menjadikan Morotai sebagai lapangan terbang selama PD II.

Seakan tak pernah habis, sisa peninggalan PD II di pulau yang pernah di bawah Kesultanan Ternate di abad ke-15 dan 16 ini. Mulai dari goa persembunyian, landasan pesawat, hingga kendaraan lapis baja. Salah satu yang terkenal adalah bangkai Bristol Beuford. Pesawat pengebom milik Australia itu adalah bagian dari 3.000 pesawat sekutu untuk menggempur Jepang di Filipina. Pesawat itu tenggelam di kedalaman 40 meter, selatan Morotai.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya