Liputan6.com, Tokyo - Kaisar Jepang Naruhito dan Permaisuri Masako melakukan kunjungan langka pada Senin (7/4/2025) ke pulau kecil di Samudra Pasifik, Iwo Jima, guna memperingati 80 tahun berakhirnya Perang Dunia II.
Pulau Jepang yang terletak sekitar 1.250 kilometer di selatan Tokyo itu menjadi lokasi pertempuran sengit selama lima minggu antara Jepang dan Amerika Serikat pada tahun 1945.
Baca Juga
Mengutip Malay Mail, Selasa (8/4), hampir seluruh dari 21.000 tentara Jepang yang berada di pulau tersebut tewas dalam pertempuran. Di pihak Amerika Serikat, tercatat lebih dari 6.800 tentara gugur dan 19.000 lainnya terluka.
Advertisement
Dalam suasana hujan, Kaisar Naruhito dan Permaisuri Masako membungkuk dalam dan meletakkan bunga di tugu peringatan bagi para korban perang. Keduanya juga melakukan ritual menuangkan air sebagai bentuk penghormatan kepada arwah para prajurit yang gugur. Pulau yang dalam bahasa Jepang dikenal sebagai Iwo-To ini menyimpan sejarah kelam yang masih dikenang hingga kini.
Sebulan sebelumnya, Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba dan Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth telah lebih dahulu mengunjungi Iwo Jima dalam sebuah upacara untuk memperingati 80 tahun Pertempuran Iwo Jima.
Pertempuran tersebut telah menginspirasi banyak film dan buku, namun paling dikenang melalui salah satu foto paling ikonik dari Perang Dunia II—yakni sekelompok Marinir AS yang mengibarkan bendera Amerika di atas reruntuhan Gunung Suribachi.
Saat ini, pulau tersebut tertutup untuk warga sipil. Puing-puing kapal perang yang telah membusuk tampak di sepanjang pantai berpasir cokelat, sementara tank-tank tua berkarat ditinggalkan di antara rimbunnya vegetasi tropis.
Upaya pencarian jenazah korban perang masih terus dilakukan di pulau vulkanik terpencil ini.
Orang tua Kaisar Naruhito, yakni Kaisar Emeritus Akihito dan Permaisuri Michiko, juga pernah mengunjungi pulau ini pada tahun 1994 sebagai bentuk penghormatan serupa.