Pembangunan LRT Palembang Rampung Bulan Ini

LRT di Palembang siap beroperasi pada Juni 2018.

oleh Septian Deny diperbarui 06 Mar 2018, 20:16 WIB
Diterbitkan 06 Mar 2018, 20:16 WIB
LRT Palembang bisa rampung sebelum pelaksanaan Asian Games pada Agustus 2018.(Ramdania El Hida/Liputan6.com)
LRT Palembang bisa rampung sebelum pelaksanaan Asian Games pada Agustus 2018.(Ramdania El Hida/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur Sumatera Selatan Alex Nurdin memastikan pembangunan Light Rail Transit (LRT) Palembang rampung pada Maret 2018. Dengan demikian, pada saat pelaksanaan Asian Games 2018, transportasi massal tersebut siap beroperasi.

Alex mengungkapkan, setelah proses pembangunannya selesai bulan ini, masih ada beberapa tahapan yang harus dilakukan untuk memastikan LRT tersebut beroperasi dengan baik. Salah satunya yaitu tahap pemeriksaan dan pengujian instalasi peralatan yang terpasang (commissioning) pada LRT.

"LRT selesai bulan ini, 3 bulan dia commissioning, tes sinyal dan lain-lain, full operasi bulan Juni," ujar dia di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (6/3/2018).

Selain itu, rangkaian kereta LRT juga diperkirakan tiba di Palembang pada Maret 2018. Kereta tersebut merupakan produksi dalam negeri yang dibuat oleh PT INKA.

"Kereta datang pertengahan bulan ini," kata dia.

Alex menuturkan, LRT Palembang akan mengoperasikan 6 set rangkian kereta. Satu rangkaian kereta diperkirakan memiliki kapasitas antara 180-250 penumpang.

"Kita dapat kalau enggak salah 6 set, satu set-nya itu terdiri dari 1 lokomotif dan empat gerbong," kata dia.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Menhub: Kota Berkembang di RI Harus Bangun LRT

Tarif LRT Palembang Akan Sama Dengan Angkutan Kota?
Menhub RI Budi Karya Sumadi berpose seusai meninjau LRT Zona 1 Palembang (Liputan6.com / Nefri Inge)

Sebelumnya, Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi menyebut, pembangunan Light Rail Transit (LRT) sangat ideal untuk kota-kota berkembang di Indonesia, seperti Palembang. Alasannya, kota tersebut belum macet dan dimungkinkan untuk melakukan kegiatan-kegiatan transportasi yang terstruktur dengan baik.

“Kita ada proyek strategis nasional yang namanya LRT Palembang. Dalam konsep perkotaan yang ideal, seperti inilah yang harus kita lakukan. Di mana kota yang sedang berkembang membangun transportasi massal, yang namanya LRT. Dengan tonggak ini, kita bisa memungkinkan melakukan kegiatan-kegiatan transportasi yang terstruktur dengan baik,” ujar Budi Karya dalam keterangan resminya di Jakarta, Minggu 25 Februari 2018.

Mantan Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero) ini menambahkan, pembangunan LRT Palembang menelan angka sekitar Rp 10 triliun. Namun, menurut Budi Karya, nilai investasi yang besar ini akan terbayar karena Palembang akan memiliki konsep satu transportasi di suatu kota dengan baik.

“Saya ajak 20 orang dari Palembang yang terdiri dari netizen, mahasiswa, dosen, dan masyarakat umum untuk mensosialisasikannya. Saya sangat senang melihat warga kota Palembang sangat antusias. Saya berpesan ini suatu amanah dan anugerah dari negara kepada Palembang jangan disia-siakan. Ini menjadi suatu legacy bagi palembang," katanya.

Budi Karya berharap kota berkembang lain di Indonesia ikut membangun LRT agar tidak terlambat, seperti Jakarta.

"Ke depan kota lain akan mengikuti (bangun LRT). Jangan sampai seperti Jakarta, setelah kita mengalami kemacetan baru kita bangun. Ini jadi suatu format bagaimana melibatkan warga kota untuk membangun infrastruktur yang akan berdampak baik dan bermanfaat bagi bangsa Indonesia," terang dia.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya