Basket Asian Games 2018: Pelatih Indonesia Akui Kelas Korea Selatan

Indonesia kalah 65-104 pada laga pertama Asian Games 2018.

oleh Muhammad Adiyaksa diperbarui 14 Agu 2018, 21:06 WIB
Diterbitkan 14 Agu 2018, 21:06 WIB
Pebasket Indonesia, Jamarr Andre Johnson
Pebasket Indonesia, Jamarr Andre Johnson, dihadang pebasket Korea Selatan, Ricardo Preston Ratliffe pada laga Asian Games 2018 di Hall Basket GBK, Selasa (14/8/2018). (Bola.com/Peksi Cahyo)

Liputan6.com, Jakarta - Pelatih timnas bola basket Indonesia, Fictor Roring Gideon mengakui kedigdayaan Korea Selatan setelah timnya takluk 65-104 pada partai pertama Grup A Asian Games 2018 di Hall Basket GBK, Selasa (14/8/2018). Menurut arsitek yang karib dipanggil Ito tersebut, kedua tim berada di level yang berbeda.

Ito menilai kualitas Korea Selatan bukan lagi satu tingkat di atas timnas bola basket Indonesia, tapi berada pada dua kali lipatnya.

"Memang hal ini sulit melawan Korea Selatan yang badannya besar," ujar coach Ito selepas pertandingan.

Coach Ito menyoroti penampilan pemain naturalisasi Thailand, Ricardo Preston Ratliffe, yang dinilainya superior pada pertandingan tadi. Pebasket keturunan Amerika Serikat itu berhasil membukukan double-double 30 poin, 19 rebound, dan enam assist

"Serba salah buat kita si Ratliffe. Kita pernah bertemu dia. Saya rasa, sesuai prediksi. Korea Selatan tim kuat, line-up dalam," kata coach Ito.

"Ratliffe kuat. Korea Selatan juga punya shooter nomor 1 Asia. Bukan 1 kelas di bawah kita, tapi 2 kelas," tuturnya menambahkan.

 

*Update terkini Asian Games 2018 mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga informasi terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di sini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Jalan Pertandingan

Abraham Damar Grahita
Pebasket Indonesia, Abraham Damar Grahita , berusaha melewati pebasket Korea Selatan pada laga Asian Games 2018 di Hall Basket GBK, Selasa (14/8/2018). (Bola.com/Peksi Cahyo)

Dominasi Korsel cukup kuat pada quarter pertama. Pemegang medali emas pada Asian Games 2014 itu mengakhiri quarter pertama dengan skor 28-18.

Indonesia mencoba bangkit pada kuarter kedua. Dukungan maksimal dari penonton yang memenuhi Hall A membuat tim asuhan Victor Roring itu mampu memberikan perlawanan sengit.

Walau begitu, Indonesia masih kesulitan menembus pertahanan Korea. Satu poin didapatkan Indonesia pada awal kuarter kedua lewat tembakan bebas Andakara Dhyaksa.

Andakara Dhyaksa mencetak tiga angka dan membuat kedudukan menjadi 37-27 untuk Korsel. Korsel masih terlalu tangguh dan Indonesia hanya menambah empat poin pada kuarter kedua.

Memasuki kuarter ketiga, Indonesia semakin menurun. Buruknya pertahanan dan akurasi tembakan membuat Indonesia semakin tertinggal jauh. Korsel mengakhiri kuarter ketiga dengan skor 80-45.

Pada kuarter terakhir, Indonesia semakin tertekan dan mengakhiri laga dengan skor 65-104.


Laga Berikutnya

Selepas kalah dari Korea Selatan, timnas bola basket Indonesia mempunyai waktu istirahat yang panjang. Arki Wisnu dan kawan-kawan baru akan bermain kembali melawan Thailand pada 20 Agustus mendatang.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya