Jakarta - Pelatih Timnas Indonesia U-23, Luis Milla Aspas, bereksperimen pada partai kedua Grup A Asian Games 2018 melawan Palestina di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Rabu (15/8). Salah satunya ialah ketika arsitek asal Spanyol itu memarkir gelandang Evan Dimas Darmono di bangku cabangan.
Pada partai perdana menghadapi Taiwan yang berkesudahan 4-0 untuk Timnas Indonesia U-23, Evan diplot sebagai starter. Tapi ketika kalah 1-2 dari Palestina, pemain berusia 23 tahun itu terpinggirkan dari starting line up.
Baca Juga
Egy Maulana Vikri tampil Gemilang di Dewa United, Jadi Pemain Lokal yang Paling Produktif dan Memberi Kesan Positif bagi Patrick Kluivert
Rizky Ridho Termasuk Pemain Lokal yang Paling Pantas Masuk Starting XI Timnas Indonesia di era Patrick Kluivert, Ini Alasannya
Lini Depan Timnas Indonesia Semakin Kuat usai Ole Romeny Bergabung, Bberikan Patrick Kluivert Lebih Banyak Opsi
Eksperimen Milla tidak hanya berlaku untuk Evan saja. Dia juga melakukan perubahan dengan menyimpan Putu Gede, Rezaldi Hehanussa, dan Alberto Goncalves.
Advertisement
Bagaimana respons sang pemain? Evan mengaku tidak kecewa dengan keputusan Milla yang menjadikannya sebagai penghangat bangku cadangan.
"Tidak, saya tidak kecewa karena itu. Soalnya saya 100% mendukung strategi pelatih. Coach Milla tahu yang terbaik buat tim," ujar pemain yang memperkuat klub Malaysia, Selangor FA itu.
Evan saat SEA Games 2017 silam jadi pemain penting skuat besutan Milla. Ia hampir tak tergantikan, sebagai sosok gelandang bertahan di Tim Merah-Putih.
Namun, situasinya kini berbeda. Kehadiran Zulfiandi, kompatriot Evan di Timnas Indonesia U-19 membuat opsi pilihan pemain di lini tengah lebih banyak. Apalagi sejatinya Evan bukan gelandang bertahan.
Posisi Evan bisa dibilang terjepit karena di posisi gelandang serang ada figur Stefano Lilipaly dan Septian David Maulana.
Sumber: Bola.net