Rajiah Salsabillah, Atlet Panjat Tebing Putri Asian Games 2018 Kebanggaan UBL

UBL menyumbangkan salah satu atlet andalan di tim panjat tebing putri Indonesia yang berlaga di Asian Games 2018.

oleh Defri Saefullah diperbarui 28 Agu 2018, 06:20 WIB
Diterbitkan 28 Agu 2018, 06:20 WIB
Rajiah Salsabillah
Rajiah Salsabillah (kanan) menjadi salah satu atlet panjat tebing putri Indonesia yang merebut emas Asian Games 2018 pada nomor speed relay ( ANTARA FOTO/INASGOC/Hendra Nurdiyansyah/nym/18)

Liputan6.com, Jakarta Tim panjat tebing Putri Indonesia sukses menyumbang medali emas Asian Games pada nomor speed relay putri pada final di Jakabaring Sport City, Senin (27/8/2018). Trio pemanjat putri Aries Susanti, Puji Lestari dan Rajiah Salsabillah (Indonesia 1) menjadi pahlawan bagi Indonesia dalam merebut emas semalam.

Setelah melewati beberapa fase, Indonesia 1 akhirnya sukses tembus ke final speed relay melawan Tiongkok. Mereka sukses mengalahkan tim Tiongkok 1 di babak final yang diperkuat oleh Di Niu, Lijuan Deng, dan Xuhua Pan.

Sebagai pemanjat pertama di nomor tersebut, Aries Susanti berhasil mengungguli lawannya pada salah nomor andalan Indonesia di Asian Games ini. Keunggulan Aries itu berhasil dipertahankan oleh Rajiah Salsabillah dari Universitas Budi Luhur Jakarta dan Puji Lestari yang menjadi pemanjat kedua dan ketiga.

Aries Susanti dan kawan-kawan pun berhasil menjadi pemenang setelah mencatatkan waktu 25,45 detik. Sementara China 2 berhasil mencatatkan waktu 25,8 detik. Di sisi lain, peraih medali perunggu di nomor Women's Speed Relay ini diraih oleh China.

Salah satu atlet panjat tebing putri yang cukup disorot yaitu Salsabilah. Soalnya, atlet berusia 19 tahun ini tercatat masih kuliah sebagai mahasiswa Fakultas Teknik Informasi di Universitas Budi Luhur (UBL), Jakarta.

 

Peran Kampus

panjat tebing
Atlet panjat tebing wanita Indonesia dan China saat bertanding pada laga final Asian Games di Palembang, Senin (27/8/2018). (AP/Vincent Thian)

Salsabillah sangat bangga dengan prestasi emas Asian Games 2018 yang didapatkannya. Dia tak lupa untuk mengucapkan terimakasih untuk banyak pihak diantaranya pelatih dan juga pihak kampus.

"Terima kasih kepada Bapak Rektor UBL Prof Dr Didik Sulistyanto dan Ketua Pembina Yayasan Budi Luhur Cakti, bapak Kasih Hanggoro dan seluruh masyarakat tanah air atas support yang diberikan hingga kami berhasil," ujarnya seperti rilis yang diterima media.

"Terima kasih kepada para pelatih dan seluruh kru atas seluruh dukungan," katanya menambahkan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya