Jarak Pukul Penyebab Sunan Agung Gagal ke Final Tinju Asian Games 2018

Sunan Agung harus puas merebut medali perunggu di Asian Games 2018.

oleh Ahmad Fawwaz Usman diperbarui 31 Agu 2018, 21:30 WIB
Diterbitkan 31 Agu 2018, 21:30 WIB
Asian Games 2018, Tinju, Sunan Agung Amoragam
Ekpresi kecewa petinju Indonesia Sunan Agung Amoragam usai dikalahkan oleh Mirazizbek Mirzakhalilov asal Uzbekistan di babak semifinal kelas bantam (56 kg) Asian Games 2018 di JIExpo Kemayoran Jakarta pada Jumat (31/8/2018). (Bola.com/Peksi Cahyo)

Liputan6.com, Jakarta Pupus sudah harapan publik melihat ada petinju Indonesia yang tampil di final Asian Games 2018. Sunan Agung Amoragam yang jadi harapan terakhir Indonesia juga terhenti di semifinal kelas Bantam 56 kg putra.

Agung memang tak beruntung karena harus bertemu dengan petinju Uzbekistan, Mirazizbek Mirzakhalilov pada semifinal Asian Games 2018 di Jakarta International Expo, Jumat (31/8/2018). Dari segi teknik, Mirzakhalilov unggul jauh atas Agung.

Agung sendiri mencoba untuk mengantisipasi agresivitas petinju berusia 23 tahun itu. Caranya adalah bermain defensif untuk menciptakan jarak. Karenanya, selama tiga ronde terlihat bahwa Agung selalu mundur saat Mirzakhalilov melancarkan serangannya.

Sayang, strategi itu tak berjalan mulus hingga Agung pun gagal melaju ke final Asian Games 2018. Strategi Agung dipatahkan Mirzakhalilov dengan cara terus menekannya ke berbagai sudut arena. Pada akhirnya, juri pun memberikan skor 5-0 untuk Mirzakhalilov.

"Itu dalah pertarungan yang keras karena lawan saya adalah juara dunia. Strateginya tadi untuk mengatur jarak pukul. Namun saya terlambat start karena jarak pukulnya tidak pas, makanya saya terus mundur. Tapi ketika saya mundur, ia terus mendekat, mungkin saya kurang jam terbang untuk mengantisipasi jarak pukul," kata Agung usai bertanding.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Tipe Baru

Asian Games 2018, Tinju, Sunan Agung Amoragam
Aksi petinju asal Indonesia Sunan Agung Amoragam saat melawan Mirazizbek Mirzakhalilov asal Uzbekistan di babak semifinal kelas bantam (56 kg) Asian Games 2018 di JIExpo Kemayoran Jakarta pada Jumat (31/8/2018). (Bola.com/Peksi Cahyo)

Bagi Agung, Mirzakhalilov adalah tipe lawan yang baru sekali dihadapinya. Meski sudah menyusun strategi matang untuk mengantisipasinya, saat berada di atas arena Agung tetap selalu dalam posisi tersudut. Berulang kali pula kuda-kudanya sempat goyang dan nyaris terjatuh.

"Sebelumnya belum pernah bertemu tipe lawan seperti itu. Ini baru pertama kali. Karenanya saya tak punya strategi untuk mengantisipasinya. Sempat emosi karena kena pukul, tapi sekali lagi itu karena kurangnya jam terbang," ujar Agung.

Di cabor tinju sendiri, Indonesia menurunkan 10 petarung. Selain Agung, sembilan petinju lainnya adalah Huswatun Hasanah, Aldoms Sugoro, Brama Hendra Betabaun, Mario Blasius Kali, Libertus Gha, Christina Marwam Jembay, Sarohatua Lumbantobing, Farrand Papendang, dan Aldriani Beatrichx Sugoro.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya