Subsidi Tepat Sasaran, PLN Bakal Bertahan

Kebijakan harga listrik tepat dapat mempertahankan keberlangsungan perusahaan listrik negara (PLN)

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 17 Apr 2014, 15:10 WIB
Diterbitkan 17 Apr 2014, 15:10 WIB
titik-pemadaman-listrik-sumedang-130401b

Liputan6.com, Jakarta - Ketahanan Perusahaan Listrik Negara (PLN) didukung dari pola kebijakan harga listrik. Oleh karena itu, subsidi listrik harus tepat sasaran.

"Suistanibility PLN bukan dari energy mix ternyata, energy mix diperbaiki PLN akan selamat ternyata tidak, apa yang menyelamatkan ke depan pricing policy, harga kembali lagi," kata Wakil Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro  saat menghadiri Coffee Morning, di kantor Ditjen Ketenaga Listrikan Jakarta, Kamis (17/4/2014).

Karena itu, Bambang mengajak PLN dan Direktorat Jenderal Ketenaga Listrikan Kementerian ESDM melihat harga keekonomian listrik. Selain itu, menentukan golongan yang berhak mendapat bantuan kelistrikan.

"Ketika subsidi ini menarik subsidi diberikan orang yang membutuhkan, sebetulnya kami konsep harga keekonomian. Bagi kelompok," ungkap Bambang.

Menurut Bambang, bantuan tersebut bukan subsidi listrik karena saat ini subsidi listrik sudah tidak tepat lagi. "Saatnya kita hentikan subsidi harga, subsidi itu sesuatu yang bisa menutup selisih antara biaya produksi dan harga jual. Kalau R1 dan R2 adalah bantuan konsumsi listrk bantuan per rumah tangga sekian rupiah," tutur Bambang.

Sedangkan untuk kelompok pelanggan industri pemerintah akan memilih untuk memberikan bantuan, dan bantuannya  berupa insentif seperti pemotongan pajak. "Untuk industri namanya insenstif bisa bentuk pengurangan pajak," pungkasnya.

Bila pemerintah memberikan subsidi kepada industri dan pihak yang membutuhkan maka itu sangat memberatkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya