Liputan6.com, Sepang - Pesawat Malindo Air Flight OD1027 menjadi pesawat pertama yang berhasil mendarat di bandara khusus penerbangan murah terbesar di dunia milik Malaysia, Kuala Lumpur International Airport 2 (KLIA2). Tak hanya Malindo Air, Lion Air juga bakal mencatatkan namanya sebagai maskapai Indonesia pertama yang beroperasi di KLIA2.
Mengutip laman Bernama, Jumat (2/5/2014), Malaysia Airports Holdings Bhd (MAHB) mengumumkan, terdapat empat maskapai yang akan langsung melakukan penerbangannya hari ini yaitu Malindo Air, Cebu Pacific Airways, Lion Air, dan TigerAir. Hingga kini, jadwal penerbangan Lion Air masih belum secara resmi diumumkan, meski penerbangan pertamanya dipastikan berlangsung hari ini.
Jika Malindo Air tercatat sebagai maskapai pertama yang mendarat di bandara terbesar di dunia tersebut, maka Cebu Pacific Airways akan menjadi maskapai pertama yang akan lepas landas dari salah satu ikon kemegahan Malaysia tersebut.
Advertisement
Pesawat Cebu Pacific Airways dengan nomor penerbangan 5J502 akan lepas landas dari KLIA2 menuju Manila pukul 03.15 waktu setempat hari ini.
Sementara itu, maskapai penerbangan murah lainnya, AirAsia baru akan mulai beroperasi di KLIA2 pada 9 Mei mendatang.
MAHB memprediksi sekitar 7.000 penumpang akan memadati bandara setiap harinya. Dengan tambahan AirAsia, pergerakan penumpang di Bandara dapat mencapai rata-rata 50 ribu jiwa.
Klia2 dilengkapi dengan lahan parkir luas yang dapat menampung 6.000 kendaraaan termasuk ERL, taksi, dan bus. Tak hanya itu, para pengunjung juga akan dimanjakan dengan mal seluas 350 ribu kaki persegi dengan 200 outlet yang juga dibuka hari ini.
"Kami telah membuktikan seluruh proses sesuai dengan jadwal yang kami umumkan sebelumnya. Kami bangga KLIA2 menjadi ikon terbaru Malaysia," ungkap Wakil Menteri Transportasi Malaysia Datuk Abdul Aziz Kaprawi.
Bersama sang wakil menteri transportasi, hadir juga CEO Malaysia Airports Holdings Bhd (MAHB) Tan Sri Dr Wan Abdul Aziz Wan Abdullah, Direktur Pelaksana MAHB Tan Sri Bashir Ahmad dan Direktur Jenderal Department of Civil Aviation (DCA) Datuk Azharuddin Abdul Rahman sebagai saksi momentum bersejarah tersebut.
Â