Dana Pembangunan Lebih Dinikmati Orang Kota Ketimbang Rakyat Desa

Sebagian besar dana infrastruktur itu digunakan untuk bangun tempat hiburan, jalan besar, dan mal.

oleh Siska Amelie F Deil diperbarui 26 Jun 2014, 13:56 WIB
Diterbitkan 26 Jun 2014, 13:56 WIB
3 Tantangan Infrastruktur di Indonesia
Dalam hal daya saing infrastruktur jalan, Indonesia saat ini berada pada pada posisi 87 dari seluruh negara di dunia.

Liputan6.com, Jakarta - Guru Besar Fakultas Ekonomi IPB, Didin S Damandhuri mengatakan, sebagian besar dana infrastruktur di Indonesia difokuskan pada pembangunan untuk kalangan menengah ke atas. Sementara pembangunan di desa masih cenderung terbengkalai.

"70 persen dana pembangunan difokuskan untuk membangun tempat hiburan, jalan besar, atau mal. Padahal jumlah mal di Jakarta itu terbanyak di dunia lebih dari 140," ujar Didin dalam acara Kajian Tengah Tahun INDEF di Jakarta, Kamis (26/6/2014).

Didin menerangkan, pembangunan di Indonesia tetap harus berorientasi pada kesejahteraan rakyat. Artinya, pembangunan harus dilakukan secara merata baik di daerah perkotaan maupun pedesaan.

"Sekarang ini pasar, irigasi, jalan desa, jembatan, yang jelas merupakan pembangunan untuk rakyat justru diabaikan," tutur Didin.

Lebih dari itu, pemerintah juga perlu memperhatikan infrastruktur sosial seperti pendidikan dan kesehatan. Dia menilai, biaya sekolah dan obat-obatan di Indonesia masih cukup tinggi.

"Sampai muncul istilah orang miskin tidak boleh sakit. Banyak yang ditolak rumah sakit karena BPJS nya belum selesai," jelasnya. (Sis/Ahm)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya