Liputan6.com, Jakarta - Tiga bulan berlalu atau pada April 2014, Kementerian Keuangan, Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menggelar rapat Forum Koordinasi Stabilitas Sistem Keuangan (FKSSK). Hari ini, lembaga-lembaga tersebut kembali berkumpul untuk membahas perkembangan ekonomi terkini.
Dari pantauan Liputan6.com, Kamis (17/7/2014), gedung Kementerian Keuangan mulai ramai dengan kehadiran para pejabat dari kementerian dan lembaga terkait. Telah hadir Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo, Kepala Eksekutif LPS Kartika Wirjoatmodjo, Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D Hadad, serta Menteri Keuangan Chatib Basri.
Saat ditemui sebelum rapat, Agus Martowardojo mengatakan, rapat koordinasi tiga bulanan hari ini akan membahas secara umum tentang perkembangan dan prospek ekonomi dunia maupun Indonesia, serta mengkaji stabilitas sistem keuangan.
"Saya, Menkeu, Chairman LPS, Chairman OJK akan menyampaikan pandangannya masing-masing soal ekonomi ini, lalu menyimpulkannya," terang dia.
Secara spesifik, Agus menyebut diskusi akan mengerucut pada persoalan normalisasi moneter Federal Reserve (The Fed), rebalancing ekonomi di China, utang luar negeri, balance of payment serta fiskal Indonesia.
"Terkait rebalancing ekonomi di China kami sudah mengantisipasinya lama karena diperkirakan akan ada perlambatan ekonomi pada lima tahun ke depan di China dengan rata-rata pertumbuhan ekonomi 7,5 persen. Sebelumnya selama 20 tahun, ekonominya bertumbuh di atas 10 persen," jelas dia.
Namun sambung Agus, BI melihat ada ruang bagi pertumbuhan ekonomi China untuk tumbuh sehingga akan berdampak pada ekonomi Indonesia. "Di kuartal II lalu, menduga pertumbuhan ekonomi Tiongkok 7,4 persen, tapi ternyata hasilnya 7,5 persen. Ini membawa suasana baik dari luar ke Indonesia," tuturnya.
Hanya saja, Agus mengimbau agar Indonesia mewaspadai rencana kenaikan suku bunga acuan (Fed Rate) pada tahun depan. "Memang ada perbaikan ekonomi di Amerika Serikat (AS), tapu semua analis dan pengamat memperkirakaan Fed Fund Rate akan naik di kisaran kuartal III 2015. Tapi kapanpun naiknya, kita harus persiapkan diri," harap dia. (Fik/Gdn)
FKKSK Gelar Rapat Soal The Fed
BI melihat ada ruang bagi pertumbuhan ekonomi China untuk tumbuh sehingga berdampak pada ekonomi Indonesia.
diperbarui 17 Jul 2014, 14:22 WIBDiterbitkan 17 Jul 2014, 14:22 WIB
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Jokowi dan Kaesang Blusukan Pasar Klitikan Demi Paslon Respati - Astrid
Perbandingan 5 Pemain Termahal Timnas Indonesia dan Jepang, Timpang Seperti Peringkat FIFA
Klasemen Kualifikasi Piala Dunia 2026: Tergusur ke Dasar Grup C, Peluang Timnas Indonesia Tetap Terbuka
Timnas Indonesia vs Jepang, Garuda dan Samurai Biru Beda Jalan Menuju Piala Dunia 2026
Mengintip Kampung Wisata Giwangan, Transformasi dari Tempat Prostitusi
Drama Penangguhan Gelar Doktor Bahlil Lahadalia oleh UI
OJK Terbitkan POJK Nomor 17 Tahun 2024 Tentang Penyelenggaraan Kegiatan Usaha Bulion
Hasil Kualifikasi Piala Dunia 2026 Bahrain vs China: Gol Dianulir VAR, Dilmun Warriors Tumbang 0-1
Dekat dengan Ulama, Luthfi-Taj Yasin Disebut Sosok yang Paham Dunia Pesantren
Bertemu Menkomdigi, Mensesneg Beri Pesan Pentingnya Konektivitas dan Pemerataan Internet di RI
200 Nama Kelas Aesthetic dan Unik, Bisa untuk Jenjang SD hingga SMA
ONE Friday Fights 87 Hadirkan Duel Kongchai vs Chokpreecha