Pembatasan BBM Bersubsidi Tak Pengaruhi Target Inflasi

Pemerintah mengharapkan keputusan menormalisasikan kembali pasokan BBM bersubsidi tidak membuat kelangkaan di SPBU.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 27 Agu 2014, 15:00 WIB
Diterbitkan 27 Agu 2014, 15:00 WIB
Pertamina-BBM-lip-malam-140825
(Liputan6 TV)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah menyatakan keputusan menormalisasikan kembali pasokan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi untuk menghindari kelangkaan di seluruh Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).

"Diharapkan nantinya di setiap SPBU tidak ada kelangkaan (BBM subsidi)," tegas Menteri Keuangan Chatib Basri usai Rapat Pembahasan RAPBN 2015 di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (27/8/2014).

Kata dia, pembatasan dan pengurangan kuota harian BBM bersubsidi lalu tak akan memberikan imbas signifikan terhadap laju inflasi. Target inflasi sampai dengan akhir tahun ini optimistis bakal tercapai.

"Nggak akan terlalu besar selisihnya, karena orang beli BBM non subsidi nggak akan banyak. Efeknya nggak akan banyak dan inflasi tahun ini jauh di bawah perkiraan awal, sampai Juli saja baru 0,9 persen," terangnya.    

Chatib optimistis, pemerintah dan Pertamina akan menjaga volume BBM bersubsidi sebanyak 46 juta Kl pada tahun ini. "Pertamina pasti tahu cara menjaganya. Kalau caranya bagaimana, tanya ke Dirut Pertamina. Pokoknya dijaga sambil dipastikan nggak ada kelangkaan stok," tukas dia. (Fik/Ahm)

 

*Bagi Anda yang ingin mengikuti simulasi tes CPNS dengan sistem CAT online, Anda bisa mengaksesnya di Liputan6.com melalui simulasicat.liputan6.com. Selamat mencoba!

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya