Liputan6.com, Jakarta - Pengamat memandang presiden terpilih Joko Widodo harus segera menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Nilai kenaikan yang ideal adalah Rp 3.000 per liter.
Pengamat ekonomi Faisal Basri mengungkapkan, agenda pertama yang harus dilakukan Jokowi setelah dilantik adalah menaikan harga BBM bersubsidi. Hal tersebut karena saat ini produksi minyak Indonesia yang terus mengalami penurunan.
Penurunan tersebut membuat pemerintah melakukan impor minyak untuk memenuhi kebutuhan rakyatnya, sedangkan mayoritas Bahan Bakar Minyak (BBM) masih disubsidi.
Hal ini membuat pengeluaran negara lebih besar untuk BBM, subsidi ketimbangan anggaran pendidikan dan pembangunan infrastruktur.
"Produksi turun tapi konsumsi naik. Kita harus impor 741 ribu barel per hari. Lebih besar dari anggaran pendidikan. Subsidi BBM kalah dengan public service," kata Faisal, dalam acara Indonesian Operational Excellence Confrence & Award 2014, di Jakarta, Senin (22/9/2014).
Karena itu, menurutnya agar anggaran pemerintah baru tidak telalu berat, agenda pertama yang dilakukan Jokowi setelah dilantik adalah menaikan harga BBM bersubsidi sebesar Rp 3.000 per liter. "Agenda pertama setelah dilantik naikkan Rp 3 ribu," tuturnya.
Ia menyayangkan, seharusnya pemerintah Kabinet Indonesia Bersatu jilid II melakukan kenaikan harga BBM Subsidi Rp 1.800 per liter pada September ini. Karena itu tidak dilakukan, maka pemerintah Jokowi harus menanggung beban subsidi dari pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebesar Rp 60 triliun.
"Inilah sedihnya kita harusnya Pak SBY naikkan sekali, karena apa subsidi tidak dibayar tahun ini tapi cary over Rp 60 triliun ke Pemerintah Pak Jokowi, tapi tidak fair ini harus ada upaya nyata mengatasi ini," pungkasnya. (Pew/Gdn)
Kenaikan Harga BBM Subsidi Harus Jadi Agenda Pertama Jokowi
Pengeluaran negara lebih besar untuk BBM subsidi, ketimbangan anggaran pendidikan dan pembangunan infrastruktur.
Diperbarui 22 Sep 2014, 18:00 WIBDiterbitkan 22 Sep 2014, 18:00 WIB
Faisal Basri menjadi saksi terkait dugaan suap penanganan perkara korupsi bantuan sosial Kota Bandung dengan tersangka mantan hakim Pengadilan Tinggi Jawa Barat, Pasti Serefina Sinaga. (Liputan6.com/Faisal R Syam) ... Selengkapnya
Advertisement
Live Streaming
Powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Rupiah Melemah terhadap Dolar AS Imbas Ketidakpastian Perang Tarif
5 Model Baju Batik Terbaru 2025 Wanita Berhijab
Pemkab Tangerang Luncurkan Program Beasiswa bagi Warga Kurang Mampu, Sediakan 235 Kuota
10 Model Pintu Rumah Cantik Minimalis, Memperindah Hunian
Link Live Streaming BRI Liga 1 Arema FC vs Madura United, Sebentar Lagi Tayang di Vidio
Gus Baha Ceritakan Bumi yang Tersiksa dan Mengeluh, Kenapa?
Jumbo Melibas Dilan 1990 dan Pengabdi Setan 2, Jadi Film Indonesia Terlaris ke-4 Sepanjang Masa
Dubes Vatikan Pimpin Misa Requiem Paus Fransiskus di Gereja Katedral
Setubuhi Tahanan Wanita, Polisi di Pacitan Dipecat
WN China Ditemukan Tewas Gantung Diri di Pinggir Jalan Bandara Soekarno-Hatta
5 Contoh Poster Stop Bullying untuk Dipasang di Tempat-Tempat Umum, Pesannya Inspiratif
Tessa Mariska Dukung Nikita Mirzani, Alasannya Sangat Menyentuh Hati