Hadapi MEA 2015, Pakde Karwo Perbanyak Sekolah Menengah Kejuruan

Untuk mengatasi sumber daya manusia di Jawa Timur, pemerintah daerah akan memperbanyak Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

oleh Dian Kurniawan diperbarui 12 Okt 2014, 17:53 WIB
Diterbitkan 12 Okt 2014, 17:53 WIB
KPAI Pantau Pelaksanaan Ujian Nasional SMA
Ilustrasi

Liputan6.com, Surabaya - Jelang ASEAN Economic Community (AEC) atau Masyarakat Ekonomi ASEAN yang akan dilaksanakan pada 2015, Gubernur Jawa Timur (Jatim) Soekarwo mengajak seluruh lapisan masyarakat Jawa Timur agar bersiap diri. Salah satunya dengan menyiapkan tenaga terampil dengan memperbanyak Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

"Saya ajak seluruh komponen Jatim untuk bersiap diri lahir batin untuk hadapi MEA," kata  Gubernur yang akrab disapa Pakde Karwo tersebut saat menjadi inspektur Upacara Hari Jadi ke-69 Provinsi Jatim di Gedung Negara Grahadi Surabaya. 
Minggu (12/10/2014).

Selain itu, Soekarwo juga akan melakukan langkah-langkah untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi dan penanggulangan kemiskinan, dan menekan kesenjangan antar wilayah di Jawa Timur.

Dia menambahkan, untuk mengatasi sumber daya manusia di Jatim, pemerintah Jatim juga akan memperbanyak Sekolah Menengah Kejuruan. Bahkan, ditargetkan jumlah komposisi SMK akan jauh lebih tinggi dibandingkan SMA.

"Jatim segera mencetak tenaga terampil. Diharapkan pada 2014-2019, rasio SMK 70 persen dan 30 persen SMA. Untuk mempercepat kami akan buat SMK-SMK mini yang mempunyai 9 jurusan yang nantinya mempunyai keterampilan dan sertifikasi," tandasnya.

Dalam pelaksanaan MEA akhir 2015, seluruh negara ASEAN sepakat membuka secara bebas tenaga kerja 8 sektor jasa antar negara ASEAN.

Delapan sektor jasa itu adalah medical (pengobatan atau dokter), nurse (perawat), arsitektur, engineering (tenaga ahli), dental (dokter gigi), akunting, tenaga survei, lalu tourisme (pariwisata). (Dian Kurniawan/Gdn)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya