Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) memastikan sosok yang akan menjadi komisaris sebagai pengganti Bambang Brodjonegoro berasal dari Kementerian Keuangan. Bambang Brodjonegoro melepas jabatan komisaris Pertamina karena ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo sebagai Menteri Keuangan Republik Indonesia.
Pelaksana Tugas Direktur Utama Pertamina, Muhammad Husen mengatakan, perseroan sampai saat ini belum memiliki komisaris pengganti Bambang Brodjonegoro. Namun, ia memastikan, sosok yang akan menggantikan Bambang berasal dari Kementerian Keuangan.
"Nanti ada perwakilan dari kementerian Keuangan. Belum ditentuin," kata Husen, di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Kamis (30/10/2014).
Sedangkan untuk masa jabatan Pelasana tugas yang akan berakhir 1 November. Husein mengaku belum mengetahui hal tersebut, karena menjadi keputusan komisaris. "Tanya komisaris. Belum ditentuin. Belum tahu," tuturnya.
Seperti diketahui, Muhammad Husen ditunjuk oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menjadi pelaksana tugas Direktur Utama Pertamina setelah ditinggalkan oleh Karen Agustiawan pada 1 Oktober 2014.
Sebelumnya, Menteri BUMN Rini Soemarno mengaku telah melayangkan surat ke dewan komisaris Pertamina untuk memperpanjang jabatan pelaksana tugas sementara Direktur Utama Muhamad Husen.
"Dari deputi kita sudah kirim surat ke dewan komisaris Pertamina apakah mau diperpanjang atau ditunjuk Plt baru sampai kita bisa mengusulkan nama baru," kata Rini.
Dijelaskan Rini, belum adanya pengganti tetap Muhamad Husen sebagai Plt Dirut karena dirinya lebih mengutamakan aspek kehati-hatian. Pasalnya, Pertamina merupakan salah satu perusahaan strategis yang berada di bawah Kementerian BUMN.
Tidak hanya itu, penetapan Direktur Utama Pertamina juga harus melalui proses yang sedikit panjang mengingat harus mendapat persetujuan dari Presiden Joko Widodo. (Pew/Gdn)
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengaku telah melayangkan surat ke dewan komisaris PT Pertamina (Persero) untuk memperpanjang jabatan pelaksana tugas sementara (Plt) Direktur Utama Muhamad Husen.
"Dari deputi kita sudah kirim surat ke dewan komisaris Pertamina apakah mau diperpanjang atau ditunjuk Plt baru sampai kita bisa mengusulkan nama baru," kata Rini di Kantor Kementerian BUMN, Rabu (29/10/2014).
Dijelaskan Rini, belum adanya pengganti tetap Muhamad Husen sebagai Plt Dirut karena dirinya lebih mengutamakan aspek kehati-hatian. Pasalnya, Pertamina merupakan salah satu perusahaan strategis yang berada di bawah Kementerian BUMN.
Tidak hanya itu, penetapan Direktur Utama Pertamina juga harus melalui proses yang sedikit panjang mengingat harus mendapat persetujuan dari Presiden Joko Widodo.