Harga BBM Naik, Pengusaha SPBU Keluar Modal Lebih Besar

Kenaikan harga BBM bersubsidi membuat pengusaha SPBU menyediakan modal lebih besar.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 26 Nov 2014, 14:54 WIB
Diterbitkan 26 Nov 2014, 14:54 WIB
bbm
Antrean kendaraan di sebuah SPBU di Kota Solo, Jateng, Senin (17/11/2014) (Liputan6.com/Reza Kuncoro)

Liputan6.com, Jakarta - Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi jenis premium dan solar membuat pengusaha Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) menyediakan modal lebih tinggi.

Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) III Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) Juan Tarigan mengatakan, dengan naiknya harga premium dan solar masing-masing Rp 2.000 per liter membuat modal yang harus disediakan pengusaha untuk membeli BBM bersubsidi dari PT Pertamina (Persero) semakin besar.

"Modal besar kenaikan Rp 2.000 dari Rp 6.500 itu tambah 30 persen, modalnya lebih banyak," kata Juan saat berbincang dengan Liputan6.com, Rabu (26/11/2014).

Namun di sisi lain, kenaikan harga BBM bersubsidi membuat pengusaha SPBU bisa bernapas lega. Pasalnya, kebijakan ini bisa memangkas penyalahgunaan BBM bersubsidi.

Juan mengungkapkan, selama ini pengusaha SPBU dicurigai terlibat dalam penyalahgunaan BBM bersubsidi. Padahal, para pelaku penyalahgunaan tersebut belum tentu melibatkan pengusaha SPBU.

"Sedikit memberi ketenangan pengusaha karena disparitas subsidi dengan non subsidi semakin tipis, sehingga meredam penyelewangan karena selama ini aksi dikaitkan dengan teman SPBU," tutupnya. (Pew/Ndw)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya