Ini Upaya Palyja Penuhi Kebutuhan Air Bersih di Jakarta

PT PAM Lyonnaise Jaya (Palyja) ikut aktif terlibat menyediakan pasokan air baku bagi masyarakat di wilayah Jakarta

oleh Siska Amelie F Deil diperbarui 03 Des 2014, 18:14 WIB
Diterbitkan 03 Des 2014, 18:14 WIB
Jangan Biarkan Pengeluaran Bulanan Anda Membengkak
Bayarlah kewajiban penggunaan air bersih Anda tepat waktu, kini makin Mudah Membayar Tagihan Palyja

Liputan6.com, Jakarta - Krisis air bersih kini telah menjadi salah satu masalah utama yang harus segera diatasi pemerintah provinsi DKI Jakarta. Menghadapi kondisi tersebut, PT PAM Lyonnaise Jaya (Palyja) ikut aktif terlibat menyediakan pasokan air baku bagi masyarakat di wilayah Jakarta.

"Berbagai upaya kami lakukan agar bisa melayani masyarakat, terutama kami lakukan penurunan tingkat kehilangan air," ungkap Kepala Divisi Komunikasi dan Pertanggung Jawaban Sosial Palyja, Meyritha Maryanie, di Jakarta, Rabu (3/12/2014).

Sejak berdiri pada 1998, Palyja berhasil mengurangi penurunan tingkat kehilangan air dari 60 persen menjadi 39 persen saat ini. Angka tersebut terbilang cukup banyak di mana tingkat pengurangannya dapat dialihkan sebagai tambahan air baku pada masyarakat.

Tak heran, selama 14 tahun berkiprah, Palyja kini mampu melayani sebanyak 400 ribu pelanggan.

"Tapi kan tidak bisa terus begini mengingat masyarakat membutuhkan air bersih dalam waktu cepat. Sementara penurunan tingkat kehilangan air hanya 2 persen hingga 3 persen per tahun," terangnya.

Tak hanya itu, Palyja juga ikut aktif menggelar seminar mengenai ketahanan air baku bagi masyarakat khususnya yang berdomisili di Jakarta. Palyja juga bekerja sama dengan Forum Air Jakarta guna menggelar sejumlah seminar yang fokus membahas berbagai solusi dalam menjaga ketahanan sumber air baku di Ibukota.

Selain itu, Palyja juga mengaktifkan sejumlah pipa yang airnya sudah tidak bisa terpakai.

"Jadi kami bisa mengolah 150 meter kubik air dengan cara biofiltrasi air bersama BPPT. Itu lumayan bisa melayani pelanggan juga," katanya.

Meyritha menjelaskan, pihaknya juga menggelar sosialisasi terhadap masyarakat termasuk mengingatkannya untuk tidak membuang sampah ke sungai atau bantaran kali. Pasalnya, pencemaran yang terlalu parah membuat hasil olahan air baku berkurang.

"Sosialiasi pada masyarakat di Cilandak misalnya. Kualitas airnya parah banget karena limbah domestik, amoniak tinggi, detergem tinggi. Mungkin nanti bisa juga dibentuk komunitas pecinta sungai Krukut, minimal bisa menambah jumlah air bersih," tuturnya.

Dia juga berharap, sungai Ciliwung dapat segera dibersihkan agar banjir kanal Barat dapat menjadi pasokan air baku yang kemudian diolah menjadi air bersih.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya