Liputan6.com, New York - Nama Jack Ma melejit ke muka publik setelah perusahaan ritel online besutannya, Alibaba, menggelar IPO di New York dan berhasil mencetak transaksi penjualan terbesar sepanjang sejarah dunia. Saat itu juga Jack dinobatkan sebagai pria terkaya di China karena perolehan nilai sahamnya yang menguat.
Hebatnya, hanya berselang tiga bulan setelah itu, Jack kini didaulat sebagai orang terkaya di Asia.
Mengutip laman Bloomberg, Jumat (12/12/2014), dengan total kekayaannya saat ini, pengusaha berusia 50 tahun tersebut mampu mengalahkan peringkat Li Ka-Shing, pengusaha properti Hong Kong yang sangat terkenal. Padahal Li selalu berhasil menjadi orang terkaya di Asia sejak 5 April 2012.
Advertisement
"Saya tak merasakan hal lain kecuali bahagia yang luar biasa saat orang China mampu mencetak prestasi sebaik itu," ungkap Li melalui juru bicaranya.
Saat ini, Jack memiliki total kekayaan hingga US$ 28,6 miliar sementara Li mendulang harta sebanyak US$ 28,3 miliar.
Jack yang dulu bekerja sebagai guru Bahasa Inggris ini berhasil menambah US$ 25 miliar pada total kekayaannya sepanjang tahun ini. Itu semua dipicu peningkatan nilai sahamnya yang mencapai 54 persen sejak September.
"Miliarder-miliarder di China terus meningkatkan jumlah kekayaannya karena perekonomian negara tersebut sedang tumbuh dengan banyak ruang yang bisa dimanfaatkan," ungkap analis Yuanta Research, Francis Ying.
Lebih dari setengah kekayaan Jack berasal dari 6,3 persen kepemilikan sahamnya di Alibaba yang bernilai US$ 16,3 miliar. Dia juga mengelola hampir setengah dari saham Alipay, jasa pembayaran online seperti PayPal.