Ekonomi Kolaps, Rusia Tetap Ingin Investasi Smelter di RI

Rusal telah menandatangani nota kesepahaman atau perjanjian dengan pemerintah Indonesia untuk membangun smelter di Kalimantan Barat.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 22 Des 2014, 12:39 WIB
Diterbitkan 22 Des 2014, 12:39 WIB
Ilustrasi Smelter
Ilustrasi Smelter (Liputan6.com/Johan Fatzry)

Liputan6.com, Jakarta - Keterpurukan ekonomi Rusia tengah menjadi sorotan dunia. Bagaimana tidak? Permasalahan geopolitik sampai penurunan harga minyak dunia semakin menenggelamkan perekonomian Negeri Beruang Merah tersebut. Lantas, apakah kontraksi ini dapat mengganggu aliran investasi Rusia ke Indonesia?

Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Mikhail Y. Galuzin saat ditemui usai menggelar pertemuan dengan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Sofyan Djalil, mengungkapkan, Rusia sangat antusias untuk berinvestasi di Indonesia.

"Saya rasa itu (guncangan ekonomi) tidak akan mempengaruhi rencana Rusia investasi di Indonesia," tegas dia di kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Senin (22/12/2014).

Menurutnya, badai ekonomi di Rusia hanya bersifat sementara. Hal ini sama seperti pernyataan pemerintah Indonesia dan Bank Indonesia (BI). 

"Guncangan ekonomi Rusia merupakan hal yang wajar bagi setiap negara. Tapi kami percaya hanya akan sementara," ucap Galuzin.

Kata dia, perusahaan pemurnian tambang mineral asal Rusia, UC Rusia Aluminium (Rusal) telah menandatangani nota kesepahaman atau perjanjian dengan pemerintah Indonesia untuk membangun smelter di Kalimantan Barat. Pabrik pemurnian tersebut mengolah alumina menjadi aluminium.

"Rusal sudah bertemu dengan pemerintah Indonesia, mereka akan tetap bangun smelter di Kalimantan Barat karena MoU sudah ditandatangani pada Februari lalu. Proyek ini nggak akan terpengaruh dari guncangan ekonomi Rusia," ucapnya. (Fik/Gdn)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya