Industri Banten Klaim Siap Hadapi Pasar Bebas ASEAN

Kesiapan indutri di Banten menghadapi MEA ditunjang letak strategis provinsi yang berada di ujung barat Pulau Jawa ini.

oleh Yandhi Deslatama diperbarui 22 Des 2014, 14:02 WIB
Diterbitkan 22 Des 2014, 14:02 WIB
Diskusi Kerjasama Ekonomi Asean 2015
KADIN, CORE Indonesia dan CSIS menjadi narasumber dalam 'Focus Group Discussion' yang digelar Badan Kerja Sama Parlemen DPD RI, Jakarta, Selasa (2/12/2014). (Liputan6.com/Andrian M Tunay)

Liputan6.com, Serang - Kesiapan dunia industri di Banten dalam menghadapi pemberlakuan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) di 2015 harus didukung kesiapan tenaga kerja yang memiliki kemampuan lebih dalam dunia industri.

"Secara spesifik kita ada aturan negara yang mengatur. Tapi di bidang tenaga kerja yang harus kita khawatirkan, karena industri di kita lebih banyak padat karya. Kalau sudah pakai teknologi semua, bisa tersisih tenaga kerja kita, karena pakai mesin semua," kata Ranta Soeharta, kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi (Disperindagkop) Provinsi Banten di Serang, Senin (22/12/2014).

Kesiapan indutri di Banten menghadapi MEA ditunjang letak strategis provinsi yang berada di ujung barat Pulau Jawa ini. Selat Sunda yang menjadi arus lintas laut internasional pun menjadi salah satu faktor penentu kesiapan tersebut.

"Industri Banten, menengah ke atas siap. Investasi Banten tidak keluar dari lima besar. Karena letaknya sangat strategis," terangnya.

Banten sendiri memiliki puluhan ribu industri kecil, menengah, hingga besar. Di mana industri kecil berjumlah 96.387 dan industri menengah dan besar sebanyak 1.665 usaha.

Ranta pun menjelaskan, bahwa untuk tahun 2015 saja akan banyak investor asing yang akan menanamkan modalnya di tanah jawara. "Investasinya dengan MEA tidak akan kita takutkan," tegasnya. (Nrm))

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya