Liputan6.com, Jakarta - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia meminta agar pemerintah benar-benar memberikan kesejahteraan kepada para nelayan di tahun 2015 ini. Salah satu cara yang disarankan oleh Kadin kepada pemerintah adalah tidak memukul rata kebijakan transshipment atau larangan bongkar muat kapal di tengah laut.
Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Kelautan dan Perikanan, Yugi Prayanto menjelaskan, penerapan kebijakan transshipment harus benar-benar melihat realitas di lapangan. "Jadi tidak dipukul rata. Karena belum tentu semuanya bermain nakal. Ini catatan pertama Kadin,” ujar dia seperti dikutip dalam keterangan tertulis, Kamis (1/1/2015).
Yugi melanjutkan, jika kebijakan transshipment harus tetap dijalankan secara merata pada seluruh nelayan dari semua golongan, maka penangkapan ikan tuna bisa mengalami pembusukan. Sebab, ukuran atau size kapal nelayan dari level kecil, tidak memiliki kecanggihan kapal-kapal yang lebih besar. Utamanya kapal dengan teknologi cold storage memadai.
“Jadi mereka itu, hanya punya penyimpanan ikan tuna bermodalkan es batu saja. Jadi kalau balik lagi ke daratan kan, tidak efisien. Jadi Kadin berharap agar penerapan kebijakan transshipment, memerhatikan kondisi nelayan di lapangan,” terang dia.
Yugi pun bercerita, hasil diskusi Kadin Indonesia dengan pelaku usaha perikanan yang ada di Indonesia Bagian Tengah terungkap bahwa sebagian besar nelayan di daerah tersebut memiliki kapal dengan kategori kecil.
"Jumlah kapal hampir 900 unit, masing-masing berukuran sekitar 200 hingga 300 Gross Tonage (GT). Jadi bisa dipastikan bahwa kapal ukuran tersebut masuk kategori nelayan kecil. Apalagi, rata-rata kapal seukuran itu merupakan produk dalam negeri," imbuhnya.
Oleh karena itu, Kadin menyarankan agar pemberlakuan kebijakan transshipment hanya diterapkan pada kapal-kapal berukuran di atas 1.000 GT atau kapal yang memiliki fasilitas cold storage memadai.
“Untuk kapal sejenis itu, bolehlah diberlakukan kebijakan itu. Tapi kalau yang di bawah itu, perlu diberi perhatian serius. Apalagi terbatas mungkin bahan bakar minyak, yang cold storage-nya tidak tahan lama, sehingga es batunya tidak tahan lama. Jadi ikan juga bisa cepat busuk,” pungkas Yugi. (Yas/Gdn)
Kadin Minta Kebijakan Transshipment Tak Dipukul Rata
Kadin menyarankan agar pemberlakuan kebijakan transshipment hanya diterapkan pada kapal-kapal berukuran di atas 1.000 GT.
diperbarui 01 Jan 2015, 14:41 WIBDiterbitkan 01 Jan 2015, 14:41 WIB
Advertisement
Live Streaming
Powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
BNI Serahkan Sertifikat Pelatihan Guru dan Literasi Keuangan untuk Pelajar
Dorong Percepatan Elektrifikasi di Tanah Air, PEVS Siap di Gelar pada 2025
Kunci Padu Padan Ballet Sneaker untuk Bergaya Feminin Kasual
Shin Tae-yong Respons Ancaman Mundur Ketum PSSI saat Kalah Lawan Jepang
Apple bakal Rilis AirTag 2 pada 2025, Apa Saja yang Baru?
Peluang Emas di Balik Kerja Sama Slovenia-DIY, Buka Jendela Baru ke Pasar Eropa
Kobbie Mainoo Kembali Berlatih, Badai Cedera Manchester United Mereda di Awal Era Ruben Amorim
Dharma Pongrekun Sebut Pandemi Virus X Muncul di Waktu Dekat, Begini Respons Epidemiolog
VIDEO: Pramono-Rano Sambangi Kediaman Anies Baswedan Berpose Tiga Jari
Link Siaran Langsung BRI Liga 1: Semen Padang vs PSM Makassar di Vidio
5 Resep Ayam Suwir Spesial, Lezatnya Bikin Nagih dan Gak Cukup Sepiring
Link Siaran Langsung BRI Liga 1 Big Match: Madura United vs Arema di Vidio