Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan terdapat enam pabrik pengolahan dan pemurnian (smelter) mineral yang akan beroperasi pada tahun ini.
Dirjen Minerba Kementerian ESDM R. Sukhyar mengungkapkan, enam smelter yang akan beroperasi tahun ini untuk mengolah nikel berjumlah empat unit dan dua unit smelter pasir besi.
"Sebenarnya gambaran pasti sekarang 2015 ini kebanyakan nikel dan pasir besi, kami identifikasi pada Januari," kata Sukhyar di kantor Ditjen Minerba, Jakarta, Selasa (6/1/2014).
Dengan adanya smelter, pemerintah bakal mendapat tambahan pendapatan karena adanya nilai tambah dari bahan mineral yang diolah. Sukhyar menyebut, pengoperasian smelter dapat meningkatkan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) 2015 yang ditargetkan mencapai Rp 44,3 triliun.
"Produksi mineral smelter baru itu yang paling besar harapan kita, harga batu bara lebih bagus dari 2014," tuturnya.
Selain mengandalkan smelter, pemerintah akan melakukan pembenahan tatakelola sektor mineral batu bara, dengan mengamandemen kontrak karya, pendataan Izin Usaha Pertambangan (IUP) dan hilirisasi.
"Amandemen kontrak penyelesaian secara maraton kita lakukan sejak Januari. Untuk PKP2B generasi kedua, 20 perusahaan bisa selesai karena lebih mudah," tutup Sukhyar. (Pew/Ndw)