Ini Alasan Harga Elpiji 12 Kg Turun

Menteri ESDM, Sudirman Said menuturkan, harga minyak dunia merosot juga mempengaruhi komponen biaya elpiji non subsidi 12 Kg.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 16 Jan 2015, 19:00 WIB
Diterbitkan 16 Jan 2015, 19:00 WIB
YLKI Imbau Pemerintah Perbaiki Distribusi Elpiji
YLKI menilai, kenaikan harga elpiji 12 kilo gram akan membuat konsumen beralih ke elpiji 3 kg sehingga dapat menambah beban negara.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Sumber Daya Mineral (ESDM), Sudirman Said mengungkapkan, alasan penurunan harga elpiji non subsidi 12 Kilo gram (Kg) yang mengikuti harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi.

Sudirman mengungkapkan, penurunan harga elpiji 12 Kg bertujuan untuk meringankan beban perekonomian. "Pertamina melaporkan pada regulator pemegang sahamnya, saya laporkan presiden.  Memberi stimulus supaya perekonomian adem," kata Sudirman,  di kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (16/1/2015).

Sudirman menambahkan, penurunan harga elpiji non subsidi yang dibungkus dengan tabung berkelir biru tersebut juga dipengaruhi oleh harga minyak dunia yang merosot.

"Harusnya berhubungan dengan minyak ada penurunan komponen cost, supaya memberi dorongan industri pasar," tutur Sudirman.

Seperti diketahui, mulai Senin 19 Januari 2015, harga Premium turun menjadi Rp 6.600 per liter. Harga Solar turun menjadi Rp 6.400 per liter. Harga Elpiji 12 Kg turun 129 ribu dari Rp 134.700 per tabung. Tak hanya itu saja, harga semen yang diproduksi oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) turun Rp 3.000 per sak. (Pew/Ahm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya