Hujan Deras, KAI Pantau Jalur Rawan Longsor dan Banjir Ini

KAI telah menempatkan beberapa petugas di beberapa titik yang rawan tersebut untuk mengantisipasi jika terjadi musibah.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 09 Feb 2015, 15:47 WIB
Diterbitkan 09 Feb 2015, 15:47 WIB
Kereta Api
(Fotografer: Pebrianto Eko Wicaksono/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - PT Kereta Api Indonesia (Persero) terus memantau beberapa titik jalur kereta api yang rawan longsor dan rawan banjir.

Kepala Humas KAI, Agus Komarudin menjelaskan, pihak KAI telah menempatkan beberapa petugas di beberapa titik yang rawan tersebut untuk mengantisipasi jika terjadi musibah.

"Kami telah tempatkan petugas di lokasi itu, mereka siaga 24 jam," kata Agus saat berbincang dengan Liputan6.com, Senin (10/2/2015).

Dijelaskan oleh Agus, beberapa titik yang rawan tersebut antara lain di wilayah Barat lokasi rawan pergerakan tanah ada di wilayah Purwakarta-Ciganea, Ciganea-Sukatani, Sukatani -Plered, Rendeh-Maswati dan Cilame-Padalarang.

Sedangkan wilayah Timur antara lain stasiun Nagrek-Lebakjero, Lebakjero-Leles, Karang Sari- Cibatu dan Warung Bandrek-Bumi Waluya.

Lintas Utara tercatat sebanyak 12 titik banjir yang menjadi titik kewaspadaan bagi jajaran KAI yang mempunyai batas wilayah dari Tegal-Bojonegoro, hingga Gundih.

12 titik tersebut adalah:

kilometer 143+8/9 (Tegal - Larangan)
km 137 + 3/4 (Surodadi - Larangan)
128+6/7 (Surodadi - Pemalang)
104+6/0 (Petarukan- Comal)
114+5/6 (Petarukan - Pemalang)
65+0/1 (Kuripan - Ujungnegoro)
65+0/3 (Ujungnegoro - Batang)
48+2/3 (Krengseng - Plabuhan)
57+0/6 (Plabuhan - Kuripan)
0+3/7 (Tawang - Alastua)
11+0/7 (Jerakah - Mangkang)
17+5/6 (Mangkang- Kaliwungu)

(Yas/Gdn)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya