Ini Rahasia Atasi Rasa Takut Kehilangan Uang

Tidak ada seorang pun di dunia ini yang senang akan kehilangan uang, namun juga tidak ada orang kaya yang tidak pernah kehilangan uang.

oleh Liputan6 diperbarui 09 Mar 2015, 06:40 WIB
Diterbitkan 09 Mar 2015, 06:40 WIB
Ilustrasi Orang Kaya
(Foto: The Richest)

Liputan6.com, Jakarta - Tidak ada seorang pun di dunia ini yang senang akan kehilangan uang, namun juga tidak ada orang kaya yang tidak pernah kehilangan uang. Sebaliknya, banyak orang miskin yang tidak pernah kehilangan serupiah pun, karena sebenarnya mereka tidak pernah berinvestasi atau berbisnis sama sekali.

Ketakutan akan kehilangan uang adalah sangat nyata. Setiap orang mempunyai rasa takut, bahkan orang kaya pun takut. Bedanya, karena ketakutan tadi, orang miskin berhenti bertindak. Orang kaya, karena ketakutan tadi mereka akan berhati-hati tetapi tetap bertindak.

Solusi mengatasi rasa takut kehilangan uang menurut Robert Kiyosaki adalah jika kamu membenci risiko dan karenanya merasa cemas maka mulailah dari dini.

Jika Anda mulai saat muda, mudahlah untuk menjadi sangat kaya. Dikatakan oleh Albert Einstein, salah satu keajaiban dunia adalah bunga-berbunga.

Pembelian Pulau Manhattan dikatakan menjadi salah satu transaksi terbesar sepanjang masa. New York dibeli seharga US$ 24 dengan perhiasan dan manik-manik. Namun, jika US$ 24 itu diinvestasikan, dengan bunga 8 persen per tahun, US$ 24 itu akan bernilai lebih dari US$ 28 triliun pada tahun 1995.

Menurut saya pribadi, bagaimana kita bisa menjadi berani melangkah dengan kemungkinan berhasil yang lebih tinggi adalah:

1.    Memahami perbedaan risiko dengan berisiko.
2.    Dengan mengajukan pertanyaan yang benar.

Bila kita mengajukan pertanyaan yang salah seperti ini :
- “Nanti jangan-jangan bangkrut?”
- “Kalau rugi bagaimana?”
- “Kalau gagal bagaimana?”

Pertanyaan ini tidak adil, Why? Karena semua mungkin bangkrut, mungkin gagal, mungkin rugi. Dengan pertanyaan seperti ini orang akan takut.

Pertanyaan yang benar :
- “Ruginya apa bila saya tidak bertindak sekarang?”
-  “Untungnya apa bila saya bertindak sekarang?”

Karena otak manusia hanya mencari nikmat atau menghindari sengsara. Maka dengan pertanyaan seperti itu otak kita jadi tahu kenikmatan apa jika kita berani bertindak dan kesengsaraan apa jika kita tidak bertindak.

Tapi kita tidak boleh naïf hanya berani saja dan asal bertindak sedemikian sehingga kemungkinan bangkrutnya besar. Untuk membantu memperbesar kemungkinan berhasilnya kita harus membuat pertanyaan sebagai berikut :

-    “Siapa yang sudah berhasil di bidang yang kita inginkan?”
-     “Bagaimana saya bisa bekerja/magang untuk belajar kepada yang bersangkutan?”
-    “Kapan saya akan belajar?” “Apa yang harus saya pelajari atau saya ketahui atau harus bekerja sama kepada siapa untuk memperbesar kemungkinan berhasilnya?”


Jalan satu-satunya adalah investasi pendidikan

Semoga bermanfaat, Saya Tung Desem Waringin mengucapkan salam dahsyat!

Artikel dari Laruno.com

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya