Luncurkan Pertalite, Pertamina Belum Lapor Pemerintah?

Pertamina berencana untuk mengeluarkan produk BBM baru bernama Pertalite pada Mei 2015.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 17 Apr 2015, 12:50 WIB
Diterbitkan 17 Apr 2015, 12:50 WIB
Ilustrasi Pertamina (3)
Ilustrasi Pertamina

Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) seharusnya berkonsulitasi dengan pemerintah jika ingin membuat dan memasarkan produk Bahan Bakar Minyak (BBM) baru dengan nama Pertalite. Pasalnya, BBM merupakan komoditas yang menyangkut hajat hidup rakyat sehingga Pertamina harus memutuskannya dengan pemerintah. 

Ketua Komisi VII DPR RI, Kardaya Warnika mengatakan, untuk mengeluarkan produk baru Pertamina harus membuat kajian dahulu. Kajian tersebut harus dikonsultasikan dengan Pemerintah.  "Kalau ingin keluarkan BBM baru kaji dulu, bicara dulu dengan pemerintah," kata Kardaya, saat berbincang dengan Liputan6.com, di Jakarta, Jumat (17/4/2015).

Menurut Kardaya, pemerintah pun seharusnya tak bisa tinggal diam membiarkan Pertamina mengeluarkan produk baru tanpa ada kontrol. Pertimbangan rakyat sebagai pemberi mandat kepada pemerintah seharusnya tidak boleh diabaikan dalam pengambilan keputusan. "Pemerintah tak boleh tinggal diam, kita belum pernah mendengar hal ini, ini sangat tidak baik, suasana seperti ini seolah abaikan rakyat," ungkapnya.

Kardaya menduga, Pertamina belum melakukan komunikasi dengan pemerintah mengenai rencana mebuatan dan pemasaran produk BBM baru tersebut. Pasalnya, Pemerintah belum pernah melakukan pembicaraan dengan DPR. "Pertama pemerintah sudah terlibat belum? Inikan pemerintah belum pernah menyampaikan sepatah katapun. Kemana ini pemerintah kemana?" jelasnya. 

Untuk diketahui, Pertamina berencana untuk mengeluarkan produk BBM baru bernama Pertalite pada Mei 2015. BBM yang beroktan 91-92 ini bakal dijual dengan harga di bawah Pertamax.

Vice President Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro mengatakan, saat ini perseroan tengah melakukan persiapan untuk meluncurkan BBM tersebut.

"Kami masih lakukan persiapan-persiapan. Itu kan produk baru yang akan dikeluarkan oleh pemerintah. Kita masih melakukan konsolidasi internal dan cari timing yang tepat untuk launching," ujarnya.

Dia menjelaskan, banyak pertimbangan yang sedang pikirkan oleh Pertamina untuk merilis BBM baru ini. Salah satunya terkait soal pangsa pasar BBM di masing-masing wilayah di Indonesia. "Kami lihat kondisi pasar. Pertamina ingin kalau produk ini keluar menjadi substitusi atau komplementer Ron 88 (Premium) yang selama ini dipakai," lanjutnya.

Dengan merilis Petralite, lanjut Wianda, Pertamina berharap akan menambah jenis BBM yang bisa dijual dengan harga komersil tanpa adanya subsidi dari pemerintah. "Kami ingin lebih banyak jual BBM yang secara komersil bisa dijual oleh Pertamina," kata dia.

Untuk sisi distribusi BBM ini nantinya, Wianda mengungkapkan bahwa hal tersebut tidak akan menjadi masalah karena Pertamina telah memiliki infrastruktur pendukung seperti terminal BBM dan mobil tangki minyak untuk menyalurkan BBM ini.

"Dari segi distribusi sudah siap, karena terminal-terminal BBM sudah ada, dan kita punya mobil tangki untuk lakukan itu. Tinggal lihat apakah ini diproduksi di kilang-kilang tertentu, nanti kita lihat lokasi produksinya," jelasnya. (Pew/Gdn)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya