Liputan6.com, Jakarta - Ismed Hasan Putro telah diberhentikan oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno dari jabatannya sebagai Direktur Utama PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero). Ismed mengaku, langkah pemberhentian tersebut sudah sesuai targetnya, dimana dia ingin menjabat hanya 3 tahun hingga 4 tahun saja dari saat diangkat pada 2012.
Ismed pun meninggalkan pesan kepada karyawan RNI dan juga kepada penggantinya nanti. Pesan utamanya, dalam menjalankan bisnis, seluruh jajaran direksi dan karyawan diharapkan tidak mudah untuk diintervensi.
"Tetap agar proses bisnis di RNI mengikuti praktek Good corporate governance (GCG), jangan biarkan intervensi politik yang bernuansa kick back dan koruptif menjadi budaya yang dilegalkan‎," kata Ismed saat berbincang dengan Liputan6.com, Kamis (7/5/2015).
‎Tak hanya itu, dirinya juga memohon kepada Dewan Komisaris dalam menentukan calon penggantinya dapat diperketat, sehingga dapat menghasilkan pimpinan yang lebih baik dan memiliki integritas tinggi. "Pemegang saham sebaiknya memilih Direksi yang amanah dan berkomitmen membawa RNI lebih baik," tegasnya.
Seperti diketahui, Ismed merupakan salah satu sosok CEO BUMN yang cukup mengundang perhatian banyak pihak. Di tahun pertama masa jabatannya, dirinya pernah mengaku diminta upeti oleh anggota DPR. Dia mengatakan bahwa praktik upeti tersebut sudah lazim dilakukan di DPR hanya saja menurutnya sering ditutup-tutupi.
Mendengar hal itu, beberapa anggota DPR pun meradang. Bahkan saat‎ DPR mengadakan Rapat Dengar Pendapat (RDP) pada April 2013, Ismed dikeluarkan dari ruangan oleh para anggota Komisi VI DPR RI.
Tidak hanya itu, belakangan dengan adanya penurunan harga beras produksi dalam negeri, Ismed menuding kebijakan pemerintah terkait impor gula rafinasi menyebabkan industri gula dalam negeri gulung tikar.Dia meminta kepada pemerintah untuk menghentikan impor gula rafinasi tersebut demi menjaga kesejahteraan para petani tebu dan produsen gula nasional.
Namun kenyataannya hingga saat ini pemerintah tak mengabulkannya. Justru sebaliknya, pemerintah meminta RNI untuk membangun pabrik gula rafinasi. (Yas/Gdn)
Pesan Mantan Dirut RNI: Jangan Biarkan Intervensi Politik
Ismed Hasan Putro pernah mengaku diminta upeti oleh anggota DPR.
diperbarui 07 Mei 2015, 09:28 WIBDiterbitkan 07 Mei 2015, 09:28 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Pelajar IKN Diajak Tingkatkan Kreativitas Konten Melalui Workshop Visual Storytelling ITB
Mendadak KH Mahrus Ali Lirboyo Batalkan Penerbangan karena Pesawat Bau Mayit, Kisah Karomah Wali
Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan Gelar Bakti Sosial Serentak di Seluruh Indonesia
Pesan Prabowo Usai Helatan Pilkada 2024: Kalau Kalah, Mendukung yang Menang
Jejak Diplomasi Sultan Hamengkubuwono IX, Antara Tradisi dan Kemerdekaan
Kontaminasi Bakteri Hancurkan Misi Asteroid Ryugu
Di Ponpes Ayah Gus Baha Tak Banyak Peraturan, Kiai Harus Seperti Ini Kata KH Nursalim
Taylor Sander Bakal Merapat ke LavAni di Proliga 2025
4 Pemain Manchester United yang Mungkin Diangkut Ruud van Nistelrooy ke Leicester City
Peta Politik Parpol Pilkada 2024, KIM Plus Menang Telak atas PDIP?
Sejarah Singkat Museum Gedong Kirtya di Buleleng
Insiden Handball Kiper Manchester United Jadi Kontroversi, Kapten Bodo/Glimt Bocorkan Perbincangan Wasit