Liputan6.com, Jakarta - Asosiasi Pengembang Perumahan dan Pemukiman (APERSI) mengeluhkan ketersediaan anggaran Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) atau subsidi Kredit Pemilikan Rumah (KPR) hanya sebesar Rp 5 triliun dari pemerintah. Padahal untuk membangun 500 unit dalam program Sejuta Rumah dibutuhkan Rp 52 triliun.
Ketua Umum APERSI, Eddy Ganefo mengungkapkan, anggaran FLPP Rp 5 triliun hanya bisa digunakan untuk membangun 50 ribu unit rumah. Artinya jika ingin mencapai 500 ribu rumah FLPP, masih kekurangan anggaran Rp 47 triliun.
"Kalau anggaran FLPP belum ada, artinya bukan sejuta rumah tapi sejuta masalah. Berarti bukan sejuta rumah tahun ini karena program ini bukan bertahap," sindir dia saat berbincang dengan Liputan6.com, Jakarta, Jumat (7/5/2015).
Lebih jauh dijelaskan Eddy, pembangunan sejuta rumah tahun ini terdiri dari hampir 100 ribu unit rumah berupa rumah susun sewa (rusunawa), rumah swadaya. Sedangkan hampir 400 rumah berupa rumah komersial. Dan sisanya 500 ribu unit rumah FLPP berupa rumah tapak.
"Katanya ada dana dari BPJS (20 persen) dan dana pensiun untuk FLPP atau pendampingan di bank (bukan FLPP). Maka kita mau koordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk mendesak anggaran FLPP," terang dia.    Â
Direktur Jenderal (Dirjen) Anggaran Kementerian Keuangan, Askolani sebelumnya mengatakan, pemerintah membutuhkan anggaran FLPP sebesar Rp 52 triliun untuk 500 ribu unit, namun secara bertahap. "Anggaran tersebut dibiayai secara bertahap, bukan untuk satu tahun," ujar dia.
Pada tahun ini, pemerintah menganggarkan dana FLPP sekira Rp 5 triliun. Pemerintah juga akan menggelontorkan kembali subsidi FLPP pada tahun depan sesuai target.
"Pemerintah pasti akan menganggarkan lagi untuk 2016 sesuai dengan pelaksanaannya secara bertahap untuk membiayai program Sejuta Rumah dalam jangka menengah," papar Askolani.
Terkait apakah anggaran FLPP sudah dicairkan atau belum, Askolani menuturkan, proses tersebut ada di tangan Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN). "Pencairannya di DJKN Kemenkeu," pungkas dia.(Fik/Nrm)
Subsidi Rp 5 Triliun,Pengembang: Hanya Cukup Bangun 50 Ribu Rumah
Pembangunan sejuta rumah tahun ini terdiri dari hampir 100 ribu unit rumah berupa rumah susun sewa (rusunawa), rumah swadaya.
diperbarui 08 Mei 2015, 08:00 WIBDiterbitkan 08 Mei 2015, 08:00 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
7 Potret Paula Verhoeven Melayat Ayah Baim Wong, Lepas Kepergian Mertua
Marselino Ferdinan Menangis saat Shin Tae-yong Dipecat dari Timnas Indonesia: Rasanya Seperti Kehilangan Segalanya
Kasus Pemerasan DWP, 2 Polisi Jalani Sidang Etik Hari Ini
Penyebab Pesawat Super Air Jet Mendarat Darurat di Bandara Juanda Surabaya, Utamakan Keselamatan Penumpang
350 Contoh Caption Text yang Inspiratif untuk Media Sosial
Menkop Budi Arie Kerahkan 1.336 Koperasi Buat Pasok Bahan Makan Bergizi Gratis
Jurnalis Korea Selatan Terkejut atas Pemecatan Shin Tae-yong Sebagai Pelatih Timnas Indonesia
7 Golongan Orang yang Selamat dari Panasnya Hari Kiamat, Siapa Mereka?
Dibocorkan Media Spanyol, Louis van Gaal Bakal Jadi Direktur Teknik Timnas Indonesia Dampingi Patrick Kluivert
VIDEO: Resmi! Indonesia Bergabung Jadi Anggota Penuh BRICS
Cara Pendaftaran dan Pengisian PDSS untuk SNPMB 2025, Jangan sampai Salah Langkah
Ratusan Alumni Universitas Bandung Belum Terima Ijazah, Mahasiswa Tingkat Akhir Terancam Tak Bisa Ukomnas