Cara Mendag Jamin Tak Ada Beras Plastik di Pasaran

Menteri Perdagangan Rachmat Gobel menegaskan, semua merek beras harus terdaftar di Kementerian Perdagangan.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 27 Mei 2015, 14:32 WIB
Diterbitkan 27 Mei 2015, 14:32 WIB
Menteri Perdagangan Sidak ke Pasar Cipinang
(Foto: Liputan6.com/Ilyas Istianur P)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perdagangan (Mendag) Rachmat Gobel telah memastikan tidak ada beras plastik di pasaran. Hal itu karena sudah ada beberapa uji sampel yang dilakukan beberapa laboratorium termasuk Badan Pengelolaan Obat dan Makanan (BPOM).
‎

Usai menggelar sidak di pasar induk beras Cipinang, Rachmat mengungkapkan ada beberapa hal yang akan dilakukannya untuk menjamin tidak ada beras plastik di pasaran.

"Untuk menjamin itu pertama kami akan atur tata niaganya. Jadi semua merek beras harus terdaftar di Kementerian Perdagangan," kata Rachmat di Pasar Induk Cipinang, Jakarta, Rabu (27/5/2015).

Dengan semua terdaftar di Kementerian Perdagangan (Kemendag) tersebut maka pemerintah bisa mengontrol produk beras yang diedarkan di pasaran dan mengetahui siapa pemegang merek tersebut dan di mana produksinya.

Kedua, Rachmat menuturkan, pihaknya akan mewajibkan kepada seluruh produksi beras untuk mencantumkan jenis berasnya, apakah jenis beras oplosan atau jenis beras lainnya.

Ketiga, pihaknya akan meningkatkan kerja sama dengan pengawas dan pengelola pasar untuk turut menjaga beras yang masuk di pasarnya. "Begitu juga dengan para pedagang mereka harus tahu produknya dari mana dan dia harus bisa pastikan bahwa produk yang mereka jual yang terbaik," kata Rachmat.

Seperti diketahui, masyarakat belakangan dibuat resah dengan adanya pengakuan beberapa warga adanya beras plastik yang ada di pasaran. Alhasil demi memastikan hal itu, Kementerian Perdagangan yang bekerjasama dengan pihak Kepolisian dan BPOM langsung melakukan uji sampel.

Dari uji sampel yang diterima, dinyatakan kalau hasilnya tidak ditemukan beras plastik yang dijual oleh para pedagang, termasuk beras yang dilaporkan beberapa warga sebelumnya. (Yas/Ahm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya