Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) masih dibayang-bayangi rencana kenaikan suku bunga acuan The Federal Reserve yang penuh ketidakpastian. Akibatnya, kurs rupiah diprediksi akan terus tertekan hingga akhir tahun ini.
Pengamat Ekonomi dari Universitas Indonesia (UI) sekaligus Eks Menteri Keuangan (Menkeu), Chatib Basri mengungkapkan, pelemahan rupiah dan mata uang negara lain kerap terjadi menjelang FOMC Meeting. Depresiasi hebat menimpa mata uang negara-negara penghasil sumber daya alam, termasuk Indonesia.
"Kekhawatiran normalisasi kebijakan moneter di AS sudah terjadi sejak lama, dan setiap kali jelang FOMC Meeting, tekanan ke mata uang selalu terjadi. Tekanan itu ada di semua mata uang terutama negara penghasil sumber daya alam, seperti Indonesia, Brazil, Afrika Selatan dan lainnya," kata dia ditemui di Indonesia Infrastructure Finance Conference di Hotel Grand Hyatt, Jakarta, Rabu (17/6/2015).
Menurut Chatib, tren pelemahan terhadap kurs rupiah masih akan terus berlangsung selama belum ada kepastian mengenai kebijakan tersebut. Sayangnya, dia mengaku, hanya The Fed yang mengetahui kapan pastinya suku bunga acuan akan dinaikkan.
"Tapi menurut saya belum akan naik Juli atau tengah tahun ini. Tapi mungkin akhir tahun ini atau tahun depan. Jadi harusnya The Fed naikkan saja suku bunganya, supaya orang enggak punya ekspektasi lagi mengenai itu dan akhirnya price in," tegas dia.
Komisaris Independen PT Indonesia Infrastructur Finance (IIF) ini menyatakan, hal ini pernah terjadi saat Gubernur Bank Sentral AS Bernanke akan mengakhiri kebijakan Quantitative Easing pada 2013. "Ketika Bernanke mengakhiri QE, market langsung price in dan exchange rate kembali stabil," terangnya.
Namun ketika ditanya mengenai kisaran tekanan rupiah sampai akhir tahun, Chatib enggan memproyeksikannya. "Saya tidak mau komen, kalau saya tahu, saya sudah kerja di trading valas," pungkas dia. (Fik/Ndw)
Dolar Perkasa Diprediksi Sampai Akhir Tahun
pelemahan rupiah dan mata uang negara lain kerap terjadi menjelang FOMC Meeting.
diperbarui 17 Jun 2015, 12:11 WIBDiterbitkan 17 Jun 2015, 12:11 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Sabtu 18 Januari 2025
Nasib Miris Pasutri yang Cekcok hingga Anaknya Tewas Terkena Parang, Istri Jadi Tersangka Suami Ditolak Warga
Firasat Ayah Pramugari yang Hilang di Kebakaran Glodok Plaza
5 Rekomendasi Film Indonesia Era 2000-an yang Bikin Baper
Fenomena Aneh saat Abah Guru Sekumpul Ada di Dua Tempat Sekaligus, Makkah dan Kalimantan
Makna Batik yang Dipakai Sri Sultan Hamengkubuwono X Saat Bertemu Mantan Presiden Jokowi
PDIP Gelar Acara Wayang, Hasto Sebut Lakon Wisanggeni Lahir Gambarkan Suasana Kebatinan Partai
Duduk Perkara Keluarga Ngamuk karena Pasien Batal Dioperasi dan Meninggal di RSUD TC Hillers Maumere
Bolehkah Sholat Tahajud tapi Belum Tidur? Simak Penjelasan UAH dan UAS
Hujan Terus Mengguyur Wilayah Sulut, BMKG: Waspada Potensi Bencana Hidrometeorologi!
Pergub Jakarta Izinkan ASN Poligami, Amnesty International: Diskriminatif Terhadap Perempuan
Astronom Temukan Galaksi Kecil Baru di Sekitar Bumi